Guru Besar Kehutanan UGM Sebut Kebakaran Hutan Los Angeles karena Deforestasi

Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Priyono Suryanto mengatakan bencana kebakaran hutan Los Angeles ini memperlihatkan dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global akibat deforestasi sangat nyata.

oleh Yanuar H diperbarui 30 Jan 2025, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 21:00 WIB
Kebakaran Hutan Meluas, Puluhan Ribu Orang di Los Angeles AS Mengungsi
Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles Kristin Crowley menyebut hampir 26.000 orang dari lebih 10.000 rumah tangga dan 13.000 bangunan terancam kebakaran. (Apu Gomes/Getty Images North America/Getty Images via AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Kebakaran hutan juga terjadi di utara Los Angeles seluas 8000 hektar lahan dan pemerintah mengevakuasi lebih dari 19 ribu orang. Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Priyono Suryanto mengatakan bencana kebakaran hutan Los Angeles ini memperlihatkan dampak dari perubahan iklim dan pemanasan global akibat deforestasi sangat nyata. “Kebakaran hutan di California, tidak bisa dibaca dengan menggunakan satu sudut pandang sehingga faktornya tidak tunggal, namun sudah akumulasi komplek kehidupan super modern,” kata Priyono, Jumat 24 Januari 2025.

Priyono mengatakan infrastruktur alam seperti keberadaan sungai, anak sungai, performa bukit, ruang khusus habitat, ruang tumbuh selalu diabaikan dalam kehidupan modern. Kebalikannya malah pembangunan infrastruktur modern dengan menegasikan infrastruktur alam. “Selagi laju deforestasi tidak bisa dikendalikan dan juga dikejar dengan aksi-aksi rehabilitasi maka sebenarnya dengan kesadaran penuh kita sedang menunggu ‘sabda-sabda alam’ dengan adanya bencana semacam ini,” katanya.

Priyono mengatakan dengan kebakaran hutan Los Angeles dan bencana lainnya seperti banjir, longsor menjadi petunjuk pentingnya kehidupan harmoni antara manusia dengan alam seimbang. “Banyaknya ragam bencana alam sudah cukup menjadi alarm bagi tata kehidupan untuk kita kembali harmoni dengan kesemestaan secara utuh,” tegas dosen Fakultas Kehutanan itu.

Ia menginginkan adanya kerja sama antara masyarakat, pemerintah, swasta untuk mendukung aksi-aksi mitigasi perubahan iklim. Hal ini untuk menjaga keseimbangan kehidupan manusia dengan hutan sehingga bencana kebakaran hutan Los Angeles dapat diminimalisir. “Perlu adanya kesadaran global baru yang mendorong aksi kemanusian global yaitu Sedekah Ekologi. Sedekah ekologi selama ini dipinggirkan ekstrimnya selalu diabaikan, seandainya ada itu hanya sebagian kecil saja,” ujar Priyono yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Agroforestri Indonesia (MAFI).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya