Rincian Kenaikan Harga Gas Elpiji di Sulteng Imbas Perang Rusia dan Ukraina

Perang antara Rusia dan Ukraina terasa imbasnya hingga ke Sulawesi Tengah, salah satunya pada kenaikan harga gas elpiji.

oleh Heri Susanto diperbarui 05 Mar 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2022, 07:00 WIB
Pengisian dan distribusi gas elpiji. (Foto: Humas PT Pertamina).
Pengisian dan distribusi gas elpiji. (Foto: Humas PT Pertamina).

Liputan6.com, Palu - Perang antara Rusia dan Ukraina terasa imbasnya hingga ke Sulawesi Tengah. Salah satunya pada kenaikan harga gas elpiji.

Senior Supervisor Communication - Relations PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Taufiq Kurniawan mengatakan kenaikan harga gas elpiji itu lantaran kenaikan secara global sebesar 27 persen, imbas dari perang antara Rusia dan Ukraina yang masih terjadi.

"Itu akibat naiknya harga Contract Price Aramco (CPA) sebesar 27 persen dari Desember 2021. Kita ketahui bersama terjadi ketegangan di Eropa sehingga dimen gas dunia juga meningkat dan otomatis kami sesuaikan dengan harga pasar Dunia,” Taufiq Kurniawan mengatakan, Kamis (3/3/2022).

Rincian kenaikan harga gas elpiji di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah itu yakni ukuran 5,5 Kg yang harganya menjadi Rp 91 ribu dan Bright Gas 12 Kg yang berubah harga menjadi Rp189 ribu, atau rata-rata naik Rp15.200 dari sebelmnya.

Taufiq menegaskan kenaikan harga tidak terjadi pada gas subsidi ukuran 3 Kg yang masih mengacu pada Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pihak Pertamina berharap masyarakat tetap tenang menyikapi kenaikan harga itu. Sebab kata Taufiq berdasarkan Perpres Distribusi BBM dan Elpiji non-Subsidi, Pertamina bisa menyesuaikan harga sesuai harga keekonomian dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya