Liputan6.com, Garut - Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) tahun 2022 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kabupaten Garut, Jawa Barat, yang akan digelar di Makorem Garut, esok hari, mengerucut pada dua nama.
Abdusy Syakur Amin, yang berlatar belakang akademisi, sebagai Rektor Universitas Garut (Uniga), sekaligus incumbent alias patahana, bakal bersua dengan Rajab Priyaldi yang berlatar belakang pengusaha.
Baca Juga
Ade Rahmat, tim pemenangan calon Syakur panggilan akrab ketua KONIÂ Garut, mengklaim telah mendapatkan dukungan mayoritas dari cabang olahraga (Cabor) di Garut.
Advertisement
Tercatat, sekitar 25 cabor secara resmi telah memberikan mandatnya kepada Syakur untuk memimpin roda KONI Garut empat ke depan.
"Ditambah beberapa dukungan dari Cabor yang tidak dituangkan dalam bentuk surat dukungan," ujar dia optimis.
Surat dukungan itu, ujar dia, telah diserahkan kepada Tim Penjaringan & Penyaringan (TPP), sekaligus melengkapi berkas formulir pendaftaran, sebagai salah satu calon ketua KONI.
"Dukungan tersebut merupakan dukungan real dan setiap saat selalu kami konsolidasikan," kata dia.
Ade berharap, dukungan itu menjadi sentimen positif dalam pemilihan esok hari, sekaligus melanjutkan roda estafet pembinaan keolahragaan di Kabupaten Garut ke depan.
"Kami tidak akan muluk–muluk dan terus melaksanakan program yang telah memberikan manfaat, salah satunya program beasiswa," kata dia.
Selain program beasiswa peningkatan kualitas SDM para atlet, program lain yang dinilai cukup membantu pada masa kepemimpinan Syakur yakni program perbaikan masa depan atlet dan pelatih.
Budi Rahadian, salah satu anggota Tim Penjaringan Calon mengatakan seluruh berkas dukungan cabor yang masuk akan melalui tahap seleksi dan verifikasi panitia.
"Total cabor yang dimiliki Koni Garut yaitu 48 juga akan diverifikasi masa berlaku SK kepengurusannya dan dokumen-dokumen lainnya," kata dia.
Upaya itu, ujar dia, dinilai penting untuk mengetahui keabsahan cabang olahraga, termasuk para pengurus yang berhak menjadi anggota KONI Garut. "Tentunya seluruh mekanisme tersebut tetap bersandar pada AD/ART Koni 2020," kata dia.