Cara Yayasan Geutanyoe Dorong Kepedulian Terhadap Pengungsi Lewat Festival Kebudayaan

Yayasan Geutanyoe menyelenggarakan festival kebudayaan dalam rangka memperingati Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugge Day (WRD) 2022. Kegiatan berlangsung di Taman Sri Deli Medan.

oleh Reza Efendi diperbarui 17 Jun 2022, 18:35 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2022, 18:35 WIB
Audiensi dengan Wakil Wali Kota Medan
Dalam audiensi yang dilakukan Yayasan Geutanyoe didampingi Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (Yafsi) kepada Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman. Orang nomor 2 di Pemko Medan itu sangat mengapresiasi kegiatan

Liputan6.com, Medan Yayasan Geutanyoe menyelenggarakan festival kebudayaan dalam rangka memperingati Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugge Day (WRD) 2022. Kegiatan berlangsung di Taman Sri Deli Medan.

Dalam kegiatan yang akan berlangsung pada Sabtu, 18 Juni hingga Senin, 20 Juni 2022 akan diisi berbagai kegiatan kebudayaan seperti festival makanan, pertunjukan seni tari, teater, dan lomba puisi.

"Acara pembukaan dijadwalkan dibuka langsung Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman," kata Direktur Yayasan Geutanyoe Sumatera Utara, Datok Sarboini, Jumat (17/6/2022).

Diterangkannya, Yayasan Geutanyoe sebagai salah satu organisasi masyarakat sipil di Indonesia menginisiasi kegiatan pertukaran kebudayaan masyarakat dan pengungsi.

Tujuannya meningkatkan pemahaman publik di Kota Medan dan Sumatera Utara (Sumut) pada pengalaman hidup dan kebudayaan para pengungsi yang telah melalui perjalanan panjang, serta penuh rintangan untuk mencapai rasa aman dan keselamatan di kota mereka.

"Tujuannya juga meningkatkan kepedulian dan solidaritas publik untuk bersama-sama mendukung peran-peran pemerintah, LSM, dan PBB dalam memberi rasa aman serta perlindungan kepada para pengungsi di kota mereka," terangnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Dibuka untuk Umum

Taman Sri Deli
Yayasan Geutanyoe menyelenggarakan festival kebudayaan dalam rangka memperingati Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugge Day (WRD) 2022. Kegiatan berlangsung di Taman Sri Deli Medan

Diterangkan Sarboini, dalam acara festival kebudayaan di Medan yang dilaksanakan selama 3 hari dibuka untuk umum. Acara juga diisi festival makanan yang berisi pameran makanan tradisional pengungsi dan makanan tradisional masyarakat lokal.

"Juga pertunjukan seni tari dari pengungsi dan masyarakat lokal, pertunjukan seni teater yang disajikan oleh Teater Rumah Mata, dan perlombaan puisi bertema “Pengungsi di Kota Kami”," terangnya.

Untuk festival makanan, akan menampilkan 20 jenis makanan tradisional, 10 dari makanan tradisional pengungsi, dan 10 jenis makanan tradisional masyakat lokal.

Diapresiasi Aulia Rachman

Aulia Rachman
Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman

Dalam audiensi yang dilakukan Yayasan Geutanyoe didampingi Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia (Yafsi) kepada Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman. Orang nomor 2 di Pemko Medan itu sangat mengapresiasi kegiatan.

"Insya Allah saya akan hadir dalam acara pertukaran budaya itu," ujar Aulia Rachman.

Hari Pengungsi Sedunia atau World Refugee Day (WRD) adalah hari internasional yang ditetapkan oleh PBB untuk menghormati para pengungsi di seluruh dunia.

Diperingati Tiap 20 Juni

Buku Ilustrasi Rangkum Perjuangan dan Mimpi Pengungsi Anak-Anak
Ilustrasi - Buku ilustrasi bertajuk "One Day: Letters from Lives in Limbo" mengisahkan tentang anak-anak yang terpaksa tinggal di pengungsian. (dok. Hope Learning Center)

WRD setiap tahun jatuh pada tanggal 20 Juni. Masyarakat dunia merayakan kekuatan dan keberanian orang-orang yang terpaksa meninggalkan negara asal mereka untuk menghindari konflik atau penganiayaan.

Hari Pengungsi Sedunia adalah kesempatan untuk membangun empati dan pemahaman atas penderitaan pengungsi dan untuk mengenali ketahanan mereka dalam membangun kembali kehidupan.

Siapapun mereka, orang yang terpaksa mengungsi harus diperlakukan dengan bermartabat. Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) memilih tema Hari Pengungsi Sedunia tahun 2022 'Mencari Kesalamatan (Seeking Safety)'.

Tema ini dijabarkan dalam lima makna yang mengakar dalam Hak Asasi Manusia. Pertama, hak untuk mencari suaka. Kedua, akses aman. Ketiga, tidak ada pushback. Keempat, tidak ada diskriminasi dan kelima, perlakuan yang manusiawi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya