Liputan6.com, Palu - Sebanyak 40 rumah warga penyintas Gempa Palu di kompleks Hunian Tetap (Huntap) Tondo terdampak banjir akibat buruknya saluran air, Minggu (31/7/2022). Banjir di kawasan itu sendiri berulangkali terjadi namun belum ditangani serius.
Baca Juga
Advertisement
Air yang datang dengan deras mulai menggenangi kawasan Huntap Tondo pada Minggu sekitar pukul 15.00 Wita setelah hujan deras mengguyur. Minimnya saluran air di daerah itu membuat air dari bukit sekitar Huntap luber ke jalan dan rumah-rumah di permukiman penyintas gempa tersebut. BPBD Palu mencatat 40 rumah warga terdampak. Tak ada korban jiwa akibat banjir tersebut.
Sudirman, penghuni Huntap Tondo mengatakan banjir seperti itu bukan yang pertama terjadi.
"Hitungan saya sudah 4 kali kejadian seperti ini. Ini yang terparah," kata Sudirman, Minggu (31/7/2022).
Penyintas gempa tahun 2018 itu bilang warga di daerah itu sudah berulang kali mengeluhkan kejadian yang terus berulang itu ke Pemkot Palu bahkan provinsi namun tidak pernah ada langkah serius.
Sementara itu Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid berjanji segera menangani penyebab banjir tersebut dengan mulai mengidentivikasi jalur-jalur air yang berpotensi mengarah ke Huntap Tondo. Hadi juga menegaskan tidak segan untuk tegas jika ada jalur air yang justru jadi bangunan.
“Untuk sementara dilakukan langkah-langkah pengamanan. Setelah ini ada langkah-langkah penertiban karena ada bangunan yang tidak sesuai,” Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengatakan di Huntap Tondo pascabanjir.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembersihan Lumpur Banjir
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, hingga Minggu malam masih membersihkan jalan dan rumah-rumah dari sisa-sisa material lumpur yang berserakan akibat banjir di kompleks hunian tetap (huntap) korban gempa Palu di Kelurahan Tondo.
"Personel kami melakukan pembersihan sejak petang hingga malam ini," kata Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu Yohan Wahyudi di Palu, Minggu.
Ia menjelaskan derasnya aliran banjir membawa material lumpur hingga ke dalam rumah warga pada Minggu petang, sehingga petugas melakukan pembersihan sesuai arahan Wali Kota Palu Hadianto Rasyid. Damkar Palu mengerahkan 19 personel dan dua sukarelawan serta dua armada membatu pembersihan sekitar 40 rumah warga terdampak banjir.
"Armada kami punya kemampuan menyemprot endapan lumpur yang tebal, ini bagian dari tanggung jawab kami," ujar Yohan.
Pihaknya telah menyelesaikan penyemprotan lumpur sehingga kondisi jalan kembali normal, sebab kalau hanya dibiarkan membahayakan pengguna jalan dan mengganggu aktivitas warga setempat. Meski dampak banjir hanya menimbulkan kerusakan yang kecil, bencana ini tetap menjadi perhatian serius Pemkot Palu.
"Tidak ada kendala saat pembersihan, semua berlangsung sesuai rencana, ini juga berkat dukungan warga setempat sebagaimana upaya pemerintah melakukan kerja cepat," tutur Yohan.
Banjir melanda kawasan huntap dipicu hujan lebat dengan durasi cukup lama, yang membuat Sungai Vatu Tela Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore meluap karena badan sungai tidak mampu menahan debit air yang banyak.
"Selagi masih dibutuhkan, kami siap membatu," kata Yohan.
Advertisement