Liputan6.com, Pekanbaru - Bahan bakar minyak jenis solar subsidi tengah langka di Riau, khususnya di Pekanbaru. Dalam beberapa hari terakhir terdapat antrean mengular di sejumlah SPBU, bahkan berjam-jam, untuk mendapatkan BBM terjangkau itu.
Keadaan ini ternyata dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab meraup keuntungan. Seperti yang dilakukan pria inisial AZ di salah satu SPBU Jalan SM Amin Pekanbaru.
Advertisement
Baca Juga
Menggunakan Mitsubishi Pajero, pelaku ikut mengantre dan mengisi solar subsidi. Mobil mewah itu ternyata sudah dirombak sehingga tangki minyaknya bisa mengisi 500 liter BBM.
Pelaku langsung ditangkap dan dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Penyidik mendalami apa motif tersangka mengisi BBM hingga ratusan liter, apakah untuk pribadi atau dijual lagi.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Ferry Irawan melalui Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto menjelaskan, tersangka ditangkap oleh Unit 4 Subdit IV Reskrimsus pada Senin malam, 15 Agustus 2022.
Sunarto menjelaskan, penangkapan berawal dari informasi penyalahgunaan pengangkutan niaga BBM subsidi di salah satu SPBU. Petugas melakukan penyelidikan dan menemukan Pajero hitam parkir di lokasi tersebut.
"Saat diperiksa, ternyata tangkinya sudah dirombak hingga berkapasitas 500 liter, yang sudah diisinya 100 liter," kata Sunarto, Selasa petang, 16 Agustus 2022.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Oknum SPBU Nakal
Pelaku kemudian dibawa paksa ke Polda Riau untuk pengusutan lebih lanjut. Setelah diminta keterangan dan bukti dirasa cukup, penyidik menetapkan AZ sebagai tersangka.
"Barang bukti mobil sudah dibawa ke Polda Riau," terang Sunarto.
Hingga kini penyidik masih menelusuri apakah ada keterlibatan oknum di SPBU itu sehingga tersangka bisa mengisi BBM bersubsidi hingga ratusan liter. Penyidik juta mencari tahu apakah tersangka merupakan penimbun solar.
Sebelumnya, Komisaris Besar Ferry Irawan mengakui kelangkaan solar karena adanya kenakalan sejumlah warga. Pihaknya menemukan ada SPBU yang mengisi bahan bakar kepada warga yang membeli pakai jeriken dalam jumlah besar.
"Ada yang di Pekanbaru, ada daerah lainnya, pada intinya kami tindak," tegas Ferry.
Ferry juga mendengar adanya penjualan solar bersubsidi kepada perusahaan industri. Pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengusut informasi dari masyarakat ini.
"Kami ada mendengar, intinya perusahaan harus menggunakan BBM sesuai aturan, kalau ditemukan kami tindak," ujar Ferry.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement