Kurir Sabu Terjun ke Laut, Jenazahnya Ditemukan Nelayan Mengapung di Pulau Rupat

Misteri mayat mengapung di perairan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, akhirnya terungkap yang ternyata merupakan kurir sabu dan baru saja menjemput narkoba dari Malaysia.

oleh M Syukur diperbarui 17 Agu 2022, 22:00 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2022, 22:00 WIB
Konferensi pers penemuan mayat mengapung di Pulau Rupat yang ternyata merupakan kurir sabu.
Konferensi pers penemuan mayat mengapung di Pulau Rupat yang ternyata merupakan kurir sabu. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Misteri jenazah mengapung di perairan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, akhirnya terungkap. Sebelumnya, penemuan jasad ini membuat heboh warga sekitar karena menduga korban pembunuhan.

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto menjelaskan, penemuan mayat mengapung di laut ini terjadi pada pekan pertama Agustus 2022. Seorang nelayan menemukan benda mengapung yang ternyata merupakan manusia tak bernyawa.

Selanjutnya, jasad ini dibawa ke Puskesmas di Pulau Rupat. Hal ini akhirnya sampai ke pihak keluarga karena mengaku ada anggota keluarga tidak pulang selama 3 hari.

"Identitasnya Iwan, sudah dilakukan visum saat itu dan tidak ada tanda-tanda kekerasan, keluarga kemudian menguburkan," jelas Sunarto, Selasa petang, 16 Agustus 2022.

Beberapa hari kemudian, pihak keluarga mendengar kabar bahwa Iwan beberapa hari sebelumnya bertemu dengan seorang pria inisial RH. Keduanya disebut berangkat memakai speedboat menuju tengah laut.

Pihak keluarga menaruh curiga kalau Iwan merupakan korban pembunuhan. Apalagi beberapa hari sebelumnya ada kabar penggerebekan narkoba oleh Polda Riau dan Bea Cukai.

"Istri korban mengajukan autopsi," kata Sunarto didampingi Direktur Reserse Narkoba Yos Guntur dan Direktur Reserse Kriminal Umum Asep Dermawan.

Autopsi dilakukan di RSUD Kabupaten Bengkalis. Polisi melibatkan ahli forensik dan menyatakan korban meninggal dunia karena tenggelam sebab tidak ada ditemukan tanda kekerasan.

"Kemudian di tenggorokan hingga lambung ada endapan pasir, sehingga Iwan disimpulkan meninggal karena tenggelam," tegas Sunarto.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dorong Petugas ke Laut

Sunarto menceritakan, Iwan dan tersangka RH memang pernah digerebek Polda Riau di tengah laut Pulau Rupat. Keduanya diduga baru menjemput 30 kilogram sabu dari Malaysia.

Saat dibawa ke kapal bea cukai, Iwan melawan dan mendorong petugas bea cukai hingga tercebur ke laut. Bersama RH, Iwan berusaha membuang barang bukti sabu ke laut.

"Sehingga yang tersisa hanya 3,5 kilogram dari 30 kilogram yang dijemput," kata Sunarto.

Setelah itu, sambung Sunarto, Iwan melompat ke laut. Pencarian dilakukan hingga dua jam tapi akhirnya dihentikan karena hari sudah mulai gelap. Pencarian dilanjutkan keesokan harinya tapi Iwan tak ketemu.

"Akhirnya nelayan menemukannya beberapa hari setelah itu tapi sudah meninggal," ucap Sunarto.

Sementara itu, Yos Guntur menyebut Iwan memang mendapatkan tugas menjemput sabu ke Malaysia bersama RH oleh jaringan narkoba internasional.

"Dia ini dijanjikan uang, istilahnya buat ngopi," ucap Yos.

Tersangka RH kepada penyidik tak menampik mendapatkan order menjemput sabu ke Malaysia. Hanya saja nasib malang menimpa temannya Iwan karena melawan petugas dan melompat ke laut.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya