Liputan6.com, Medan Selama ini melihat Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berpidato adalah hal yang biasa. Namun melihat Edy Rahmayadi membaca puisi adalah kesempatan langka. Apalagi puisi yang dibacakan karya sastrawan legendaris nasional Chairil Anwar.
Diiringi alunan gitar akustik, puisi berjudul Diponegoro karya Chairil Anwar dibacakan Edy Rahmayadi dengan khidmat pada kegiatan ‘Anak Cucu Pahlawan Baca Puisi Perjuangan, Malam Renungan Kemerdekaan ke-77 RI’ yang diselenggarakan DHD’45 di Gedung Juang ‘45, Jalan Pemuda, Kota Medan, Selasa, 16 Agustus 2022, malam.
"Maju, serbu, serang, terjang," ucap Edy Rahmayadi saat membacakan puisi.
Advertisement
Baca Juga
Orang nomor 1 di Sumut tersebut mengapresiasi malam renungan yang diisi dengan kegiatan positif seperti pembacaan puisi. Menurutnya, pembacaan puisi perjuangan mengingatkan semangat juang para pendahulu dan merenungkan perjuangan untuk di masa kini.
"Peran para pendahulu kita memperjuangkan bangsa telah selesai. Sekarang peran kita mengisinya dengan memperjuangkan cita-cita bangsa ini, yaitu kesejahteraan," sebutnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Akan Merenovasi Gedung Juang 45
Edy Rahmayadi pada kesempatan itu juga berjanji akan merenovasi Gedung Juang 45. Menurutnya gedung tersebut memiliki nilai yang sarat makna perjuangan, dan perlu terus dijaga.
"Ini tempat bagus, perlu dipertahankan hingga anak cucu ke depan. Di sini ada benda sejarah yang harus dijaga untuk masa depan anak-anak kita," sebutnya.
Selain membacakan puisi, Gubernur Sumut juga menyanyikan Indonesia Pusaka. Edy Rahmayadi bahkan mengajak Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, bernyanyi bersamanya dengan kompak.
Nyanyian itu disambut para hadirin yang kemudian serentak ikut bernyanyi.
Advertisement
Menunggu Renungan Suci
Ketua Umum Badan Kejuangan DHD 45 Sumut, M Hasyim mengatakan, acara ini diselenggarakan untuk mengisi kegiatan sembari menunggu renungan suci.
Secara bergantian para peserta membacakan puisinya, mulai dari anak-anak pejuang, Gubernur Sumut, Ketua DPRD Sumut, sastrawan, dan lainnya.
"Acara ini kami selenggarakan untuk mengisi kegiatan sewaktu menunggu renungan suci pada pukul 24.00 WIB, malam seperti ini lebih baik diisi dengan kegiatan positif seperti ini," Hasyim menerangkan.