Liputan6.com, Jakarta - Indonesia tercatat mengirimkan perwakilan terbaiknya dalam ajang World Coffee Championship (WCC) 2022 yang bertempat di Milan, Italia, Juni lalu. Perlombaan kopi bertaraf internasional ini mempertandingkan lima kompetisi kopi yang diikuti peserta dari berbagai negara dari seluruh dunia.
Pada kesempatan ini, Indonesia menurunkan empat perwakilannya, yakni Restu Sadam Hasan pada kategori World Latte Art Championship, Wisnu Aji untuk World Coffee Roasting Championship, Shayla Philipa pada World Coffee in Good Spirits Championship, dan Lonika Tay untuk World Cup Tasters Championship (WCTC).
Advertisement
Baca Juga
Dalam ajang WCTC 2022, Lonika Tay dari CATUR Coffee Company berhasil mengikuti kompetisi hingga babak semifinal dan menempati posisi ke-8 dunia. Untuk mencapai perlombaan hingga tingkat dunia, Lonika sebelumnya telah berhasil menjadi juara pertama dalam ajang Indonesia Cup Tasters Championship (ICTC) yang merupakan perlombaan sekaligus kemenangan pertamanya sebagai seseorang tanpa latar belakang seorang barista.
“I am lucky to get to experience being on the world stage with best of the best. Bagi saya WCTC adalah kompetisi yang sangat inklusif, terbuka bagi semua orang dan setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemenang dengan kerja keras masing-masing,” kata Lonika selaku juara pertama ICTC 2022 sekaligus Marketing Manager dari CATUR Coffee Company.
Lonika membagikan suasana dan tantangan yang ia hadapi dalam WCTC 2022. Perlombaan yang ia ikuti selama dua hari tersebut menghadirkan 29 peserta dari berbagai negara dari seluruh dunia yang terbagi dalam beberapa sesi.
Pada hari pertama, dalam preliminary round, berbalut blouse berwarna putih dan apron berwarna hitam, Lonika Tay berhasil menebak lima cup secara tepat dari delapan set yang tersedia dan mencatatkan waktu tercepat selama 3 menit 59 detik.
Pada hari kedua, Lonika mengikuti proses quarter finals hingga membawa dirinya lolos ke tahap semifinal. Sebagai seseorang yang tidak memiliki background pecinta kopi, pengalaman ini memberikan banyak pengetahuan baru.
Sampai Lidah Kelelahan
Lonika menceritakan bahwa intensitas kopi yang dijadikan bahan pengujian semakin meningkat yang menyebabkan lidahnya mulai mengalami kelelahan. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat Lonika untuk mengikuti kompetisi dalam industri kopi.
“Karena salah satu tujuanku untuk terus berprestasi adalah ingin membuktikan bahwa mimpi dapat diraih dengan semangat dan kerja keras. Selain itu, melalui CATUR, aku juga ingin membawa industri kopi Indonesia untuk terus memiliki citra positif pada industri kopi dunia,” lanjut wanita 24 tahun ini.
Prestasi yang berhasil Lonika Tay raih hingga saat ini merupakan hasil kerja keras yang ia lakukan dalam persiapannya mengikuti perlombaan yang berlangsung. Beberapa hal yang telah ia lakukan adalah latihan secara konsisten setelah jam kantor hingga weekend, serta mengatur pola makan sehat untuk menjaga stamina hingga pertandingan berakhir.
Tidak berhenti pada kompetisi di tahun ini, Lonika Tay mengungkapkan akan mempersiapkan diri mengikuti kompetisi Cup Tasters di tahun depan. Lonika berharap, pada tahun 2023 ia dapat terus mempertahankan posisinya dalam kejuaraan ICTC yang dapat membawanya untuk mengikuti WCTC 2023 yang akan dilangsungkan di Athena, Yunani.
Advertisement