Legenda Nenek Luhu dari Maluku, Ketika Anak-Anak Menghilang Saat 'Ujang Panas'

Nenek Luhu adalah makhluk misterius yang memiliki kaki sebelah berbentuk manusia dan kaki satu lagi berbentuk kaki kuda.

oleh Huyogo SimbolonSefan Angeline Reba diperbarui 02 Sep 2022, 02:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2022, 02:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi seorang nenek. (dok. pexels/kenneth tecson)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi masyarakat Indonesia khususnya di daerah Ambon, siapa yang tak kenal dengan sosok legenda bernama Nenek Luhu. Sosok misterius yang dikisahkan hilang di kota Ambon ini membuat geger masyarakat di sana, mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa.

Nenek Luhu adalah makhluk misterius yang memiliki kaki sebelah berbentuk manusia dan kaki satu lagi berbentuk kaki kuda, ia sering menampakkan diri ketika hujan turun dengan lebat disertai cuaca yang panas. Menurut kepercayaan warga setempat, Nenek Luhu bisa menculik siapa saja yang ia lihat, terutama anak-anak.

Pada zaman dahulu, ada sebuah negeri bernama Negeri Luhu yang bertepatan di Pulau Seram, Maluku. Negeri Luhu ini dulunya sebagai tempat penghasil cengkih terbanyak.

Adapun seorang raja bernama Raja Gimalaha Luhu Tuban yang merupakan raja negeri Luhu yang memiliki tidak terlalu banyak penduduk. Raja Luhu dikaruniai seorang gadis bernama Ta Ina Luhu. 

Singkat cerita, terjadi pertempuran antara penjajah Belanda dengan rakyat Luhu sehingga Belanda berhasil merebut kekuasaan Negeri Luhu. Perang tersebut dikenal dengan nama Perang Pongi atau Perang Huamual.

Hingga akhirnya, Raja Luhu beserta keluarga dan seluruh rakyatnya tewas di bawah kaki Belanda, tetapi hanya putri dari seorang raja Luhu yakni Ta Ina Luhu yang selamat. Ia ditangkap dan dibawa oleh penjajah Belanda ke Pulau Ambon untuk dijadikan istri panglima perang Belanda. 

Sesampainya di pulau Ambon, Ta Ina Luhu menolak untuk dijadikan istri oleh panglima perang Belanda. Alasannya, karena ia diperlakukan tidak masuk akal oleh panglima tersebut sehingga Ta Ina Luhu berusaha sebisa mungkin untuk kabur dari Pulau Ambon.

Tak pikir panjang, Ta Ina Luhu berhasil melarikan diri dan menuju ke sebuah negeri bernama Negeri Soya. Di sana, ia disambut baik oleh Raja Soya dan diperlakukan seperti bagian dari keluarganya Raja Soya. 

Setelah beberapa bulan tinggal di Negeri Soya, Ta Ina Luhu diketahui hamil yang mana membuat ia merasa tidak nyaman untuk tetap tinggal di sana. Saat malam tiba, Ta Ina Luhu tak tahan untuk ingin melarikan diri secara diam-diam. Kemudian, ia menemukan seekor kuda milik Raja Soya dan langsung bergegas pergi bersama kuda itu. 

Tak lama setelah kepergiannya, pengawal Raja Soya mencari Ta Ina Luhu. Singkat cerita, pengawal Raja Soya menemukan Ta Ina Luhu di Gunung Nona, namun ia masih bergegas menghindar dan menuju Pantai Amahusu dengan gesit. Saat seorang pengawal ingin menarik tangannya, tiba-tiba Ta Ina Luhu menghilang secara gaib sehingga para pengawal tercengang tidak percaya menyaksikan peristiwa itu.

Sejak peristiwa itu, masyarakat Ambon merasa sering diganggu oleh sosok makhluk halus. Apalagi, ketika hujan turun dengan cuaca yang panas. Orang Ambon menyebutkan dengan istilah “ujang panas” di mana seringkali ada saja orang yang hilang, terutama anak-anak.

Menurut kepercayaan warga setempat, makhluk halus yang suka menculik anak-anak merupakan penjelmaan dari Ta Ina Luhu. Oleh karena itu, sampai sekarang sosok misterius itu dikenal dengan sebutan Nenek Luhu.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya