Sultan, SMKN 2 Garut Gratiskan Tanggungan Ijazah Lulusannya hingga Rp 1 Miliar

Diberikannya ijazah bagi siswa kurang beruntung itu, diharapkan mampu menjadi modal sekaligus bekal bagi mereka, saat memasuki persaingan dunia usaha

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 05 Sep 2022, 05:00 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 05:00 WIB
Kepala Sekolah SMKN 2 Garut Dadang Johar Arifin memberikan ijazah kelulusan secara cuma-cuma bagi siswa yang kurang beruntung. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Kepala Sekolah SMKN 2 Garut Dadang Johar Arifin memberikan ijazah kelulusan secara cuma-cuma bagi siswa yang kurang beruntung. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Garut, Jawa Barat, menggratiskan ijazah kelulusan bagi alumninya tahun ini. Total pihak sekolah merogoh kocek hingga Rp1 miliar, sebagai pengganti tanggungan sekitar 750 ijazah siswa.

“Pihak sekolah tidak akan menahan ijazah dengan alasan apapun, baik itu yang punya utang maupun tidak,” ujar Kepsek SMKN 2 Garut, Dadang Johar Arifin.

Menurutnya, penggantian uang ijazah para siswa yang masih tertahan sekolah, penting untuk memberikan kejelasan bagi mereka, yang belum menyelesaikan administrasi pembayaran.

“Asalkan siswa yang akan mengambi ijasahnya harus diantar para orangtuanya dan tidak diambil sama pihak ketiga, agar tidak menjadi persoalan,” kata dia.

Selain itu, diberikannya ijazah kelulusan bagi siswa kurang beruntung itu, diharapkan mampu menjadi modal sekaligus bekal bagi mereka, saat memasuki persaingan dunia usaha.

“Kasihan mereka mau berkerja, mengadu nasib, silakan dibawa,” ujar dia, di Garut.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Kali Kedua

Dadang menyatakan, pemberian ijazah secara gratis merupakan kali kedua, setelah sebelumnya diberikan tahun lalu.

“Silahkan ambil oleh orang tua, kalau dibawa anak sendiri, khawatir anaknya minta kepada orang tuanya (untuk pelunasan piutang), padahal disini dibebaskan,” kata dia.

Bagi mereka yang belum mengantongi ijazah kelulusan tahun ajaran 2022, lembaganya memberikan waktu hingga dua pekan ke depan, untuk pengambilan ijazah seluruh lulusan.

“Jadi kita tegaskan masalah ijazah tidak mengaitkan dengan utang piutang,” ujar dia.

Dalam catatan sekolah, total tunggakan siswa yang menunggak belum memberikan administrasi hingga Rp 800 juta dari 750 kelulusan. Angka itu berasal tunggakan administrasi para siswa selama bersekolah mulai Rp 1 - 6 juta per orang.

“Kita menyampaikan ini agar tidak ada anggapan bahwa pihak sekolah menahan ijazah karena alasan tunggakan,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya