Menjaga Eksistensi Kapal Klotok di Tengah Gempuran Gim Online

Kapal klotok merupakan mainan tradisional yang sangat familiar di kalangan anak-anak era 80-an. Bagaimana nasib kapal klotok saat ini di tengah terpaan gim online?

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Sep 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2022, 16:00 WIB
Kapal Klotok Mainan Jadul Yang Masih Bertahan di Era Gadget
Kapal Klotok Mainan Jadul Yang Masih Bertahan di Era Gadget (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Solo - Pernah menikmati permainan kapal klotok pada masa kecil? Mainan kuno bernama kapal klotok ini dikenal dan menjadi mainan favorit anak-anak pada tahun 80 hingga 90-an. Namun, sejak berkembangnya teknologi, gempuran permainan modern pun mulai menggerus eksistensi permainan tradisional, begitu pun kapal klotok. 

Anak-anak zaman sekarang lebih tertarik bermain gim online melalui gawai atau perangkat gim konsol.

Dalam ajang pameran UMKM Sekaten yang digelar di Alun-Alun Kota Surakarta yang dimulai pada 16 September hingga 16 Oktober 2022, ratusan pedagang UMKM mencoba peruntungan. Salah satunya, pedagang mainan tradisional kapal klotok.

Ditemui di area pameran Sekaten, Dika pedagang kapal klotok yang khusus datang dari Cirebon mencoba peruntungannya berjualan kapal-kapal klotok yang dihargai mulai Rp15 ribu hingga Rp25 ribu rupiah. 

Omzet Rp500 Ribu per Hari

Dirinya bercerita, memang tak mudah menjual dagangan kapal klotok karena anak-anak memilih menghabiskan waktu di area bermain di pameran tersebut. Namun, meski sulit menjajakan mainan tersebut, ia masih bisa meraup pundi-pundi rupiah.

"Jualan kapal klotok sudah 10 tahunan lebih, setiap ada Sekatenan saya pasti jualan ke sini. Namanya jualan, kalau pas sepi sama sekali enggak laku, tapi kalau ramai bisa sampai 500 ribu pendapatan," kata Dika kepada Liputan6.com di area Sekaten, Selasa (20/9/2022).

Pria 33 tahun itu, sejak umur 22 tahun menggeluti pekerjaan menjual kapal klotok. Memang dia harus berjuang keras bersaing dengan mainan-mainan modern untuk bisa mendapatkan keuntungan. Dika menambahkan, hal tersebut malah menjadi tantangan tersendiri buat dirinya.

"Ini kan mainanan jadul, tapi katanya walaupun jadul kalau enggak beli kapal klotok belum afdol ke Sekaten. Anak-anak sekarang kurang tertarik beli mainan kapal klotok. Biasanya orangtuanya yang membeli karena mereka ingin nostalgia," ujar dia.

Dika yang setiap ada pameran di Indonesia selalu datang dan berjualan kapal klotok mengaku sangat bangga karena masih mempertahankan mainan-mainan jadul yang sudah hampir tak dikenali oleh anak generasi sekarang.

"Selain Sekaten, saya sudah keliling Indonesia mengikuti pameran-pameran. Ya, jualannya kapal klotok ini. Tidak apa-apa dibilang kuno, tapi hasilnya kalau ditelatenin lumayan," tutur Dika.

Sementara itu, pameran Sekaten adalah ajang tahunan yang digelar di Alun-Alun Kota Surakarta. Namun, pada masa pandemi Covid-19 lalu pameran Sekaten ini sempat ditiadakan lantaran untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Nah, kalian yang kebetulan tengah berada di Kota Solo atau Surakarta, jangan lupa mampir ya ke ajang pameran UMKM Sekaten dan beli kapal klotok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya