Liputan6.com, Kendari - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, berupaya melebarkan program pengenalan dan cinta rupiah hingga ke daerah terpencil. Salah satunya, melalui pemerataan dan penyebaran mata uang.
Pihak BI Sulawesi Tenggara menggandeng Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kendari. Fokus penyebaran uang rupiah bersama Lanal ini, dilakukan di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Pihak BI menganggap, wilayah Kepulauan Wakatobi dan daerah di sekitarnya, mesti dijangkau dengan fasilitas kapal dan keamanan memadai. Apalagi, membawa uang dalam jumlah banyak untuk disebar ke masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
Deputi Kepala BI Sultra Aryo Wibowo T Prasetyo, mengatakan Bank Indonesia diamanahkan mengedarkan uang rupiah ke seluruh daerah termasuk di wilayah 3T. Sehingga, pihaknya menggandeng TNI AL dengan fasilitas kapal dan keamanan memadai.
"Ini sesuai UU Nomor 7 Tahun 2011 untuk melakukan kegiatan pengelolaan uang salah satunya mendistribusikan uang ke luar-luar wilayah NKRI yang terdepan, terluar dan terpencil," katanya, Senin (3/10/2022).
Distribusi uang rupiah ke wilayah 3T, melalui program kas keliling kepulauan ekspedisi rupiah berdaulat 2022. Pihak BI, menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Escolar-871 milik Lanal Kendari.
Ekspedisi rupiah dilaksanakan selama lima hari, sejak 3 hingga 7 Oktober 2022. Bank Indonesia Sultra menyiapkan uang layak edar sekitar Rp8 miliar untuk disalurkan di sekitar 400 pulau di Kabupaten Wakatobi.
Tak hanya melayani penukaran uang, BI juga akan menyosialisasikan gerakan cinta, bangga dan paham (CBP) rupiah ke masyarakat. Saat ini, masih banyak masyarakat tidak merawat uang semestinya.
"Salah satu bukti, banyak uang tak layak edar di Sultra, BI Sultra bisa memusnahkan uang rupiah tak layak edar sebanyak Rp7 Miliar dalam seminggu," kata Aryo.
Komandan Lanal Kendari Letkol Laut (P) Abdul Kadir Mulku mengatakan, pihaknya mengawal Bank Indonesia mengedarkan uang merupakan salah satu operasi militer selain perang (OSP).
"Kegiatan mendukung Bank Indonesia ini adalah operasi militer selain perang dalam hal ini mendukung program pemerintah terkait dengan kegiatan sosial," ujar Abdul Kadir Zahari Mulku.
Dia menyatakan, kerja sama sudah berlangsung sejak tahun 2011. Untuk wilayah Sultra, ini baru pertama kali.
Menurutnya, upaya BI Sultra dinilai sangat positif karena akan meringankan tugas lembaga lainnya dalam pemenuhan kebutuhan uang rupiah masyarakat di daerah 3T.
Diketahui, selain awak kapal perang TNI AL Kendari bawa uang rupiah, sebanyak tiga orang personel TNI AL terlatih ikut serta dalam program ini. Mereka bakal mengawal ketat penyaluran uang rupiah ke daerah 3T di wilayah Sulawesi Tenggara. Sedangkan, dari BI Sultra melibatkan personil sebanyak 10 orang pegawai.
Saksikan juga video pilihan berikut ini: