Apa itu Blackout Challenge? Tren TikTok yang Memakan Korban Jiwa Anak Muda

Ada banyak tren berbahaya di media sosial salah satunya adalah "Blackout Challenge" yang memakan korban jiwa anak-anak belasan tahun.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 08 Des 2022, 17:59 WIB
Diterbitkan 08 Des 2022, 17:31 WIB
Bermain TikTok
Ilustrasi Aplikasi TikTok Credit: freepik.com

Liputan6.com, Bandung - TikTok saat ini menjadi media sosial yang mempunyai pengguna cukup banyak sejak kehadirannya yang memuncak pada awal pandemi Covid-19. Berbagai tren dikeluarkan oleh aplikasi ini seperti tren memasak, dance, dan lain-lain.

Namun, tidak sedikit juga ada tren yang ternyata sangat berbahaya bagi keselamatan penggunanya. Salah satunya adalah tren 'Blackout Challenge' yang memakan korban tewas cukup banyak. Terutama korbannya berasal dari anak-anak yang berusia muda.

Mengutip dari MSNblackout challenge ini sudah ada sejak 2008. Namun, kembali dilakukan dan viral di 2021.

Adapun para ahli sudah memperingatkan bahaya akan tren tersebut terutama kepada pengguna muda agar tidak mengikuti tren tersebut.

Laporan dari Bloomberg Businessweek, ada setidaknya 15 kematian anak berusia 12 tahun ke bawah yang meninggal dunia dikarenakan mengikuti tren tersebut. Bahkan, lima kematian yang terjadi pada anak berusia 13 dan 14 tahun.

Peran orangtua menjadi sangat besar terutama untuk memperhatikan dan mengawasi anak-anaknya yang sudah mempunyai handphone karena ada banyak tren yang mungkin bisa berbahaya bagi anak mereka di media sosial tersebut.

 

Blackout Challenge

Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Blackout Challenge merupakan tantangan berbahaya di mana tantangan pingsan yang dilakukan oleh seseorang yang menahan napas kemudian pingsan karena kekurangan oksigen.

Tentunya tantangan ini sangat berbahaya dan mengancam nyawa seseorang karena bisa berakibat fatal kepada orang yang melakukannya.

Bahayanya menahan napas tersebut juga dijelaskan oleh Dr Nick Flynn. Jika otak kekurangan oksigen selama lebih dari tiga menit, bisa mengalami kerusakan otak apalagi lebih dari lima menit bisa mengakibatkan kematian.

"Apa yang sebenarnya terjadi di otak adalah kekurangan oksigen yang mirip dengan seseorang tenggelam, tersedak, atau mengalami serangan jantung. Jika Anda memiliki oksigen rendah ke otak selama lebih dari tiga menit, Anda bisa mengalami kerusakan otak dan jika Anda memiliki oksigen rendah ke otak selama lebih dari lima menit itu bisa mengakibatkan kematian," ujarnya.

 

Tanda-tandanya

Adapun beberapa tanda-tanda yang terlihat bilamana seseorang melakukan tantangan blackout seperti tanda berikut:

1. Mata Merah

2. Tanda di leher mereka

3. Sakit kepala parah

4. Merasa bingung setelah menghabiskan waktu sendirian

Maka dari itu, peran orangtua dalam memperhatikan anaknya sangat penting terutama anak-anak yang diberikan handphone. Sebab banyak beberapa tantangan yang tidak bisa difilter oleh anak-anak dan malah mengikuti tren berbahaya tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya