Sejarah Singkat dan Makna Hari Raya Galungan yang Dirayakan Umat Hindu

Hari Raya Galungan pada 2023 ini jatuh pada 4 Januari 2023.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 03 Jan 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2023, 18:00 WIB
Sembahyang Hari Raya Galungan di Bali
Seorang perempuan umat Hindu membawa sesajen untuk perayaan hari raya Galungan di Pura Jagat Natha di Denpasar, Bali, Rabu (8/6/2022). Di tahun 2022 ini, Hari Raya Galungan jatuh pada tanggal 8 Juni dan diikuti Hari Raya Kuningan pada tanggal 18 Juni. (SONNY TUMBELAKA / AFP)

Liputan6.com, Bandung - Hari Raya Galungan pada tahun ini jatuh pada 4 Januari 2023 dan satu rangkaian dengan Hari Raya Kuningan pada 14 Januari mendatang. Perayaan ini tentunya dinantikan oleh masyarakat yang beragama Hindu.

Hari Raya Galungan merupakan perayaan untuk memperingati terciptanya alam semesta dan juga seisinya.

Perayaan ini dirayakan setiap enam bulan Bali (210 hari) yaitu ketika hari Budha Kliwon Dungulan atau Rabu Kliwon wuku Dungulan.

Hari Raya Galungandirayakan setahun dua kali dan diperingati sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). Para umat Hindu pun melakukan ibadah serta rangkaian prosesi ritual lainnya.

Melansir dari lontar Purana Bali Dwipa, sejarah dari Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804. Adapun isi dari Lontar tersebut berbunyi berikut:

Punang aci Galungan ika ngawit, Bu, Ka, Dungulan sasih kacatur, tanggal 15 isaka 804. Bangun indira Buwana ikang Bali rajya

Artinya adalah, “Perayaan Hari Raya Galungan itu pertama-tama adalah pada hari Rabu Kliwon, Dungulan sasih kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. keadaan Pulau Bali bagaikan Indra Loka”.

Galungan sendiri mempunyai arti dari Bahasa Jawa Kuno yang berarti bertarung dan masyarakat Bali menyebutnya “'ungulan' yang berarti menang.

 

Makna Hari Raya Galungan

20170405-Umat Hindu Bali Rayakan Galungan-AFP
Sejumlah wanita Hindu membawa sesajen menuju pura untuk sembahyang Hari Raya Galungan di Jimbaran, Bali, Rabu (5/4). Galungan dirayakan oleh umat hindu di Bali sebagai hari kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan Adharma (Keburukan). (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Menurut kepercayaan umat Hindu, perayaan dari Hari Galungan ini bertujuan untuk memperingati dari kemenangan Dewa Indra dalam melawan Mayadenawa atau kebaikan melawan kejahatan.

Galungan mempunyai makna agar manusia harus bisa mengendalikan nafsunya terutama nafsu-nafsu buruk yang dapat mengganggu ketentraman hidup.

Dalam kepercayaan umat Hindu, terdapat tiga nafsu yaitu Kala Amangkutat yaitu nafsu ingin berkuasa, Kala Dungulan yaitu nafsu ingin merebut milik orang lain, dan Kala Galungan yaitu nafsu ingin selalu menang dengan melakukan segala cara.

Hari Raya Galungan juga mempunyai makna sebagai ucapan rasa syukur dari umat Hindu terhadap semua berkat yang telah diterima manusia saat ini dari Yang Maha Kuasa karena terciptanya alam semesta beserta dengan seluruh isinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya