Liputan6.com, Kendari - Sebuah video viral, merekam kejadian seorang pria jadi bulan-bulanan dua orang waria di Kota Kendari, Rabu (18/1/2023). Pria tersebut, menolak membayar seorang waria setelah melakukan booking out (BO) pada salah satu aplikasi chat.
Dalam video berdurasi 1,06 menit, terlihat ada empat orang berada dalam kamar. Tampak pintu kamar memiliki terali, sehingga si pemuda yang menjadi sasaran, tak bisa melarikan diri keluar kamar.
Kedua waria terdengar memaki si pemuda. Mereka juga mengeluarkan kata-kata bernada makian sambil melayangkan pukulan. Sempat berusaha melawan, pemuda yang menggunakan hoodie abu-abu itu, tak kuasa diterjang pukulan brutal yang mengarah ke wajahnya.
Advertisement
"Tidak ada uangmu, kamu mau pergi BO-BO (booking out) kita!!!," teriaknya kesal.
Baca Juga
"Pukul dia, pukul, uuuuuu... " tambah seorang waria lainnya dalam video, saat sudah berhasil melayangkan sebuah pukulan kepada korban.
Diketahui, polisi sempat mencari identitas waria di Kota Kendari yang terekam video pengeroyokan. Namun, beberapa hari setelah kejadian, video menyebar dan viral. Â
Dalam video, keduanya mengeroyok si pemuda dengan brutal. Si pemuda dipukuli meskipun terlihat tak bisa melawan.
Saat sudah terdesak di sudut ranjang, seorang di antara pelaku langsung mendekap dan memeluk korban. Dia kemudian menyuruh rekannya waria agar memukul pelaku yang sudah kesulitan bergerak.
Korban saat itu berusaha menghindar sambil meminta tolong pada orang di luar kamar. Dia berusaha bersembunyi dan meminta pertolongan di balik punggung seorang pemuda lainnya di dalam kamar saat kedua waria mengejarnya.
Pada akhir video, pemuda tersebut berusaha menggebrak pintu terali dan meminta tolong. Wajahnya terlihat panik saat meminta perekam video membantunya membuka pintu agar bisa meloloskan diri dari pukulan kedua waria. Video waria keroyok pemuda di Kota Kendari, viral dan menyebar di grup chat. Â
Pernyataan Polisi
Kapolres Kendari, M Eka Fathurrahman menyatakan, kejadian pengeroyokan terjadi Sabtu (14/1/2023) sekitar pukul 15.00 Wita. Pemuda tersebut diketahui berinisial LMA (24).
Lokasi kejadian berada di wilayah BTN Graha Cempaka Asri Kelurahan Bonggoeya Kota Kendari. Lokasinya, berada di sebuah ruah kontrakan.
Kronologis kejadian, saat itu LMA memesan secara online jasa seorang waria. Tujuannya, agar dipakai berhubungan intim.
Waria tersebut kemudian mengarahkan korban di lokasi kejadian. Terungkap, TKP merupakan rumah kontrakan milik waria tersebut.
"Setelah tiba di rumah kontrakan, korban masuk ke dalam kamar," ujar Kapolres.
Menurut pengakuan korban, setelah di dalam kamar, waria yang dipesannya meminta bayaran. Namun korban ternyata tidak membawa uang.
"Kata korban, dia tidak sempat berhubungan badan dengan waria tersebut," ujarnya.
Dalam rilis yang dibenarkan Kapolres, karena korban tidak memiliki uang untuk membayar, pelaku marah dan memanggil seorang waria lainnya. Setelah berdebat, keduanya kemudian mengeroyok korban. Kemudian, datang seorang laki-laki melerai dan menahan pelaku.
Saat sudah dilerai, kedua waria tersebut tidak membiarkan korban meninggalkan TKP. Mereka mengatakan, korban bisa pergi apabila membayar. Keduanya lalu menyita handphone milik korban merek Oppo tipe A5 2020 sebagai jaminan.
Namun, terkait hal ini polisi belum menjelaskan alasan kedua waria ngotot menahan handphone korban. Padahal, korban belum sempat berhubungan badan.
Setelah itu, korban dibiarkan pergi untuk mencari uang agar membayar waria yang sudah dipesannya. Bukan mencari uang, korban ke Kantor Polresta Kendari mengadukan kejadian pengeroyokan. Namun, korban tiba-tiba mencabut laporan dengan alasan handphone sudah dikembalikan meskipun wajahnya sempat mendapat pukulan beberapa kali dan nyaris pingsan.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement