Rangkaian Lengkap Perayaan Imlek, Bukan Cuma Acara Kumpul Keluarga

Perayaan Tahun Baru Imlek akan segera disambut baik oleh masyarakat Tionghoa di berbagai negara termasuk di Indonesia.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 22 Jan 2023, 00:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2023, 00:00 WIB
Ilustrasi makanan keberuntungan saat libur Imlek 2022
Ilustrasi makanan keberuntungan saat libur Imlek 2022 (dok.pexels)

Liputan6.com, Bandung - Perayaan Tahun Baru Imlek akan segera disambut baik oleh masyarakat Tionghoa di berbagai negara termasuk di Indonesia. Imlek tahun ini jatuh pada Minggu, 22 Januari 2023 dan menjadi salah satu hari libur nasional.

Perayaan Imlek sendiri sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Seiring dengan perkembangan zaman perayaan ini menjadi sebuah tradisi. Tradisi ini pun menjadi perayaan yang dilaksanakan secara turun menurun dan wajib dijalani setiap tahunnya.

Adapun serangkaian perayaan dari acara Imlek tidak hanya momen kumpul bersama keluarga terkasih, tetapi ada beberapa tradisi unik atau serangkaian acara yang biasanya dilakukan ketika perayaan Imlek seperti berikut ini:

1. Membersihkan rumah

Ketika akan menyambut perayaan Imlek, dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa biasanya membersihkan rumah mempunyai makna sebagai membuang segala keburukan serta membersihkan semua yang bisa menghalangi datangnya keberuntungan.

2. Memasang dekorasi di rumah

Acara lain ketika merayakan Imlek adalah dengan memberikan dekorasi khas Imlek seperti mempercantik warna cat jendela, pintu, ataupun memasan kertas bertuliskan kalimat dan kata-kata baik.

3. Penggunaan warna merah

Dalam perayaan Imlek biasanya menggunakan segala hal berwarna merah dipercaya sebagai memberi keberuntungan dan juga melambangkan sesuatu yang sejahtera dan kuat. Warna merah ini biasanya ada pada dekorasi-dekorasi atau pakaian yang digunakan.

Warna merah ini juga dipercaya sebagai warna yang membawa hoki dan dapat mengusir Nian atau sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut ataupun di gunung. Adapun makhluk ini keluar ketika musim semi atau ketika tahun baru Imlek

4. Menghindari makan bubur

Masyarakat Tionghoa percaya jika makan bubur ketika perayaan Imlek sangat dilarang karena jika menyantap bubur ataupun disajikan ketika Imlek dianggap sebagai simbol kemiskinan.

5. Menyajikan makanan khas Imlek

Shangri-La
Menu Poon Choi yang dihadirkan untuk memeriahkan acara makan malam Imlek. credit: Shangri-La.

Jika bubur harus dihindari, maka makanan yang harus disajikan ketika Imlek adalah makanan-makanan khas yang selalu ada dalam perayaannya. Seperti kue keranjang dan jeruk yang wajib ada ketika Imlek.

Adapun kepercayaan bagi masyarakat Tionghoa di sini minimal terdiri dari 12 jenis makanan yang melambangkan 12 shio yang dipercaya oleh masyarakat Tionghoa. Makanan-makanan ini juga tentunya harus mempunyai makna tersendiri dalam penyajiannya seperti mi panjang yang melambangkan panjang umur ataupun kue lapis legit yang melambangkan rezeki yang berlapis-lapis.

6. Petasan dan kembang api

Sama halnya dengan tahun baru pada umumnya perayaan Tahun Baru Imlek juga tidak terlepas dari adanya petasan dan kembang api. Menurut kepercayaannya juga, membakar petasan dan kembang api tepat di hari raya Imlek ini adalah hal yang wajib agar bisa mengusir nasib buruk di tahun sebelumnya.

7. Pementasan Barongsai dan Liong

Barongsai adalah serangkaian acara yang tidak bisa terlepas dalam perayaan Imlek karena dalam kepercayaan China Liong atau Naga dan Barongsai merupakan lambang kebahagiaan dan kesenangan.

Tarian naga dan singa tersebut menjadi sebuah pertunjukan yang dinilai dapat membawa keberuntungan dan salah satu cara untuk mengusir roh-roh jahat yang bisa mengganggu manusia.

8. Membagikan angpao

Angpao adalah tradisi yang selalu ada dalam perayaan Imlek adapun sangat dinanti-nanti dalam acaranya. Membagikan angpao ini juga mempunyai aturan tersendiri seperti orang yang sudah berkeluarga memberikan rezeki kepada anak-anak dan orang tuanya.

Adapun aturan mengenai dilarangnya di isi angpao dengan uang yang mengandung angka 4 karena angka 4 dipercaya sebagai angka yang membawa sial. Adapun dalam bahasa China angka ‘4’ terdengar seperti kata ‘mati’.

9. Mengunjungi saudara

Imlek menjadi momen berkumpul dengan keluarga dan salah satunya adalah mengunjungi rumah dari sanak saudara. Sama halnya seperti hari raya lebaran yang menjadi momen untuk bersilaturahmi dengan keluarga.

Selanjutnya

Protokol Kesehatan Saat Perayaan Ibadah Imlek di Vihara Dhanagun
Warga keturunan Tionghoa melaksanakan sembahyang Tahun Baru Imlek 2573 di Vihara Dhanagun, Kota Bogor, Selasa (1/2/2022). Kegiatan ibadah perayaan Imlek di Vihara Dhanagun, Kota Bogor digelar dengan pembatasan umat bersembahyang sebanyak 75 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

10. Tradisi Yu Sheng

Tradisi Yu Sheng merupakan sebuah tradisi yang dilakukan dalam menyambut tahun baru Imlek dan berhubungan dengan hidangan khusus di pergantian tahun. Tradisi ini juga menghadirkan hidangan yang diiringi dengan doa syukur yang telah diberikan.

Yu Sheng bertujuan agar keluarga yang menyantap menu tersebut bisa mendapatkan rezeki yang lebih baik lagi di tahun baru. Makanannya pun disajikan dalam satu piring dan terdapat beberapa makanan dingin mulai dari ikan salmon, wortel, salad, dan lain-lain.

Dalam satu piring Yu  Sheng tersebut akan dimakan oleh para anggota keluarga dan mengaduk makanan tersebut dan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan ‘Lao Qi’ atau ‘Lao Hei’.

11. Sembahyang

Perayaan Imlek tentunya tidak boleh terlepas dari kegiatan sembahyang kepada leluhurnya yang telah meninggal dunia. Biasanya dilakukan di satu rumah menjelang tahun baru dan menyalakan dupa dan lilin serta menyajikan persembahan makanan mulai dari kue, daging, minuman, hingga buah-buahan segar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya