Hendak Mengecek Sampel Sawit, 3 ABK di Balikpapan Tewas Hirup Gas Beracun

Tiga ABK tewas usai menghirup gas beracun saat hendak mengecek sampel sawit di dalam ruang terbatas kapal MT Nurhasanah V di Balikpapan.

oleh Apriyanto diperbarui 23 Jan 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2023, 12:00 WIB
Evakuasi Para Korban
Tim Basarnas Kaltim saat masuk ke dalam palka kapal untuk mengevakuasi para korban.

Liputan6.com, Balikpapan - Bongkar muat kapal MT Nurhasanah V pengakuan sawit di kawasan Kampung Baru, Balikpapan Barat berujung maut. Tiga pekerja tewas usai menghirup hidrogen sulfida saat hendak turun ke palka untuk mengambil sampel minyak pada Minggu (22/1/2023) sore sekira pukul 16.00 Wita.

Kejadian bermula saat kapal yang membawa 5 anak buah kapal tersebut tengah melakukan bongkar muat sawit. Dari ke lima ABK tersebut tiga yakni Arif, Langkole, dan Lauzi menjadi korban lantaran menghirup gas beracun.

Kasi Ops Basarnas Kaltim Basri menjelaskan dari lima orang tersebut, awalnya tiga di antaranya menunggu di atas, sementara dua orang yang turun ke dalam palka untuk mengambil sampel sawit.

“Awalnya 1 orang diduga menghirup hidrogen sulfida dalam ruang terbatas. Kemudian rekannya berupaya membantu,” papar Basri di lokasi kejadian.

Namun disayangkan, rekannya itu tidak mengenakan APD sehingga turut menjadi korban. Mendapat informasi itu, Basarnas Kaltim langsung menerjunkan dua tim untuk melakukan evakuasi di Last Know Position (LKP).

“Awalnya terima informasi ada dua orang akan tetapi setelah dilakukan evakuasi ada tiga orang yang dinyatakan meninggal dunia,” bebernya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proses Evakuasi

 

Proses evakuasi jenazah para korban pun berlangsung dramatis. Satu persatu jenazah korban diangkat menggunakan crane dari ruangan yang berada di kedalaman 7 meter dari dek atas kapal. Ketiganya berhasil dievakuasi dalam kurun 15 menit.

Proses evakuasi selesai sekira pukul 19.00 Wita, seluruh korban berhasil dievakuasi dalam kondisi tanpa mengenakan alat pelindung diri.

“Posisi para korban berada di kedalaman 7 meter dari atas kapal dan kita menggunakan SCBA dan pembuatan seat harness improvisasi,” timpal Danru Basarnas Balikpapan, Dwi Adi.

Sementara itu penyebab pasti tewasnya ketiga korban masih dalam proses penyelidikan kepolisian.

Selanjutnya, ketiga korban usai dievakuasi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Balikpapan untuk dilakukan pemeriksaan medis. "Tugas kami hanya melakukan evakuasi dan telah kami nyatakan ditutup operasi Sar ini," tandasnya.

 

 

 

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya