Liputan6.com, Makassar - Banjir yang melanda Kota Makassar, Sulawesi Selatan sejak Senin (13/2/2023) dini hari hingga kini berangsur surut. Penyebabnya adalah hujan dengan intensitas lebat hingga menyebabkan air laut pasang.
"Hal ini disebabkan karena terjadinya hujan lebat hingga sore dan menyebabkan air laut pasang," kata Wali Kota Makassar, Mohammad Ramhdan Pomanto, Rabu (14/2/2023).
Senada dengan wali kota yang akrab disapa Danny Pomanto itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Ahmad Hendra Hakamuddin mengatakan bahwa nyaris seluruh penjuru Kota Makassar terendam banjir dengan ketinggian rata-rata 1 meter.
Advertisement
"Hujan lebat dan air pasang, jadi seharusnya air dialirkan ke laut tapi karena pasang makanya terjadi banjir nyaris di seluruh kota," kata Ahmad terpisah.
BMKG Wilayah IV memang sebelumnya telah mengeluarkan peringatan tentang adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulawesi Selatan. Hal itu disebabkan adanya tekanan rendah (Low Pressure Area) di wilayah Australia bagian utara yang menginduksi peningkatan kecepatan angin dan membentuk daerah konvergensi.
Selain itu, Madden Julian Oscillation (MJO) berada pada kuadran 4 (Maritime Continent) yang kemudian berkontribusi pada proses pembentukan awan hujan. Model cuaca menunjukkan kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 700 mb dalam kondisi basah (70-90%).
BMKG pun memperkirakan curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat ini akan terjadi dari tanggal 12-16 Februari 2023. Kondisi tersebut nyaris terjadi di seluruh wilayah kabupaten dan kota yang ada di Sulawesi Selatan.
Simak juga video pilihan berikut ini: