Soal Peluang Bharada E Kembali Jadi Anggota Polisi, Polri Bakal Tempuh Jalur Ini

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) saat ini bakal menempuh jalur sidang kode etik terkait terhadap Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) atas keterlibatannya dalam kasus perampasan nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

oleh Udin AS diperbarui 20 Feb 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2023, 20:00 WIB
Richard Eliezer Pudihang Lumiu
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Richard Eliezer Pudihang Lumiu menjalani sidang pembacaan replik atau tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023). Jaksa Penuntut Umum (JPU) meminta Majelis Hakim menolak seluruh pledoi terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E, atas perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) saat ini bakal menempuh jalur sidang kode etik terkait terhadap Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) atas keterlibatannya dalam kasus perampasan nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Hal tersebut dilakukan untuk menentukan nasib Bharada E bisa atau tidaknya kembali menjadi anggota polisi.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo tengah menjadwalkan terkait sidang kode etik tersebut. Ia juga mengatakan sidang nantinya tentunya diawasi pihak internal ataupun eksternal.

“Sidang ini tentunya tidak menutup kemungkinan dari Propam juga dari pengawas eksternal seperti Kompolnas akan diundang,” ujar Dedi dikutip dari PMJ News.

Selain penentu bisa atau tidaknya kembali menjadi anggota Brimob, sidang tersebut juga penentu nasib Bharada E setelah menjalani hukuman 1,6 bulan penjara yang nantinya dapat memenuhi keadilan di masyarakat.

Lebih lanjut, Dedi memastikan terkait sidang kode etik terhadap Bharada E bersifat transparan.

“(Sehingga) hasilnya bisa memenuhi rasa keadilan masyarakat. Ini yang penting,” tuturnya.

 

Kapolri Sebut Bharada E Berpeluang Kembali Jadi Anggota Polri

Ketum PSSI Erick Thohir Gandeng Kapolri Beri Kartu Merah untuk Mafia Bola
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo memberikan konferensi pers tentang penegakan hukum match fixing di Media Center Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (19/2/2023). Dalam kesempatan itu, Erick bertemu Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk segera menyusun langkah tegas dalam misi menyeret mafia ke jalur hukum. Erick menegaskan, dari otak hingga pembantu aktor mafia sepakbola akan diproses tegas. Selain pidana, ancaman larangan berkecimpung di sepakbola seumur hidup akan dijatuhkan PSSI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebagai informasi tambahan, sebelumnya Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Pol. Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa Bharada E berpeluang kembali untuk menjadi anggota Brimob Polri.

"Peluang itu ada" kata Listyo Sigit dikutip dari ANTARA.

Pernyataan itu disampaikan terkait harapan Bharada E untuk kembali menjadi anggota Polri setelah masa hukumannya selesai.

Meski demikian, Listyo menyebutkan jika Bharada E harus menjalani sidang Komisi Kode Etik terlebih dahulu, mengingat Bharada E terlibat kasus pembunuhan Brigadir J.

Listyo Sigit juga menuturkan semua yang pertimbangan majelis hakim menjadi notasi bagi intuisi Polri.

"Kita semua juga melihat apa yang menjadi harapan masyarakat, harapan orang tua, itu pertimbangan kami dalam waktu dekat," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya