Ketua Demokrat Sumut Lokot Nasution: Proporsional Terbuka Produk Reformasi Terbaik Saat Ini

Wacana Pemilihan Umum (Pemilu) dengan sistem proporsional tertutup menjadi polemik. Sejumlah pihak berupaya mengubah sistem Pemilu dari terbuka ke tertutup.

oleh Reza Efendi diperbarui 27 Feb 2023, 19:40 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2023, 19:23 WIB
Demokrat Sumut
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Lokot Nasution, didampingi Kepala Bakomstrada Sumut, Chairil Huda (Reza Efendi/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Medan Wacana Pemilihan Umum (Pemilu) dengan sistem proporsional tertutup menjadi polemik. Sejumlah pihak berupaya mengubah sistem Pemilu 2024 dari terbuka ke tertutup.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Lokot Nasution mengatakan, untuk saat ini sistem proporsional terbuka terbaik bagi rakyat Indonesia.

"Dengan sistem ini, masyarakat memiliki kebebasan menentukan sosok yang diinginkan untuk menjadi wakilnya kelak di parlemen," kata Lokot didampingi Kepala Bakomstrada Sumut, Chairil Huda, Ketua Bappilu DPD Demokrat Sumut, Khairul Mukmin Tambunan dan beberapa pengurus lainnya, di Democratic Cafe, Jalan Sudirman, Medan, Senin (27/2/2023).

Lokot berpandangan, berbanding terbalik jika negara menerapkan sistem proporsional tertutup. Sebab, rakyat hanya diberi kesempatan untuk mencoblos partai. Lalu, partai menentukan siapa yang menduduki kursi di parlemen.

"Seperti memilih kucing dalam karung. Bisa saja sosok yang ditetapkan partai tidak sesuai harapan masyarakat. Sistem ini sangat tidak kita harapkan," ucapnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Suatu Kemunduran

Demokrat Sumut
Lokot didampingi Kepala Bakomstrada Sumut, Chairil Huda, Ketua Bappilu DPD Demokrat Sumut, Khairul Mukmin Tambunan dan beberapa pengurus lainnya, di Democratic Cafe, Jalan Sudirman, Medan

Menurut Lokot Nasution, upaya mengubah sistem Pemilu 2024 proporsional terbuka ke tertutup yang diperjuangkan sejumlah pihak merupakan suatu kemunduran. Cara berpikir pihak-pihak tersebut juga sangat miris.

"Padahal, hal ini menjadi bentuk kemunduran dari sistem Pemilu terbuka yang diperjuangkan lewat darah dan air mata saat reformasi," sebutnya.

Disinggung upaya mengubah sistem Pemilu dari proporsional terbuka ke tertutup karena biaya mahal, menurut Lokot sebagai hal yang mengada-ngada, dan sangat tidak tepat.

"Maka menurut kami, itu alasan yang tidak tepat. Karena saat reformasi 98, ada nyawa yang dikorbankan. Enggak bisa dibandingkan biaya dengan nyawa," sebutnya.

Demokrat Tidak Takut

Ilustrasi logo Partai Demokrat
Logo Partai Demokrat

Ketika ditanya apakah Partai Demokrat takut dengan sistem proporsional tertutup, Lokot menegaskan tidak. Lokot memastikan, sosok-sosok kader Partai Demokrat memiliki elektabilitas mumpuni.

"Enggak takut. Kita harus memperjuangkan sistem yang menurut kita terbaik bagi rakyat Indonesia," bebernya.

Target Demokrat Sumut

Ketum Partai Demokrat Tanggapi Sejumlah Isu Politik Terbaru
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti sejumlah isu politik terbaru dalam jumpa pers awal tahun di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (12/1/2023). AHY berharap tahapan pemilu bisa berjalan dengan lancar hingga 2024. Dia juga meminta agar KPU dan Bawaslu bisa menjalankan amanah sebagai penyelenggara pemilu dengan independen dan netral. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Terlepas dari polemik sistem proporsional terbuka dan tertutup, Lokot mengungkapkan Demokrat Sumut memiliki target pada Pemilu 2024. Target mereka, untuk DPR RI 6 kursi, di mana 2 kursi per Dapil (Daerah Pemilihan).

"DPRD Provinsi 20 kursi, biar bisa usung gubernur sendiri, dan DPRD Kabupaten/Kota 148 kursi," ujarnya.

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkannya adalah, memanggil setiap DPC untuk mengetahui apa saja rencana kerja yang mereka lakukan dan belum, serta apa saja kendala.

"Saya ngelola partai tidak sendiri. Kita ngelola partai sama-sama. Saya Ketua DPD Demokrat Sumut sekali saja. Saat saya terpilih dan memimpin Demokrat Sumut, target saya memenangkan partai," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya