TremorRage, Unit Matchcore dari Aceh Rilis Single Akhir Zaman Berjudul 'Black Snow'

Salah satu band cadas asal Serambi Makkah ini baru saja meluncurkan sebuah single yang menceritakan tentang kegoncangan umat manusia di akhir zaman. Simak ulasan singkatnya:

oleh Rino Abonita diperbarui 16 Mar 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2023, 22:00 WIB
TremorRage, salah unit matchcore asal Serambi Makkah (Foto: Dok. TremorRage)
TremorRage, salah unit matchcore asal Serambi Makkah (Foto: Dok. TremorRage)

Liputan6.com, Aceh - Dari sekian banyak band lokal di Aceh yang mengusung musik ekstrem, TremorRage patut diberi tempat tersendiri. Sejak kemunculannya, skuat yang berpusat di ibu kota provinsi ini terus bereksperimen kendati tetap berada di orbit matchcore.

Baru-baru ini, band tersebut meluncurkan single berjudul Black Snow. Lagu ini menegaskan kembali eksistensi TremorRage sebagai salah satu unit pelantang lagu-lagu berlirik katastrofe di Serambi Makkah.

Black Snow dirilis pada 3 Maret 2023, merupakan representasi kemunculan kabut ad-dhukan sebagai tanda-tanda akhir zaman. Salah satu baitnya menyinggung tentang dzu-dzanbin, meteor diyakini jatuh sebelum bumi diselimuti kabut.

Lagu tersebut dibuka dengan atmosfer orkestra, diikuti dengan distorsi tebal yang fluktuatif berupa pukulan-pukulan menyentak bertempo cepat. Pada bagian tertentu ada hawa djent yang terdengar sepintas lalu.

Menurut Teuku Oliya, penyayat melodi untuk band ini, secara keseluruhan Black Snow sebenarnya digas dengan distorsi penuh. Riff yang terdengar djent tadi sebenarnya didapat setelah melakukan dobel trek satu oktav lebih rendah sehingga suaranya yang keluar terdengar lebih padat.

"Sekarang lagi musim gitu soalnya," terang Oliya, berbalas pesan via Instagram.

Sebelum Black Snow, TremorRage merilis ulang lagu berjudul Munafik, yang notabene merupakan salah satu nomor yang diambil dari album kedua, Titik Balik. Mereka mengajak penyanyi lokal bernama Winda Rusady ke dalam proyek ini.

Proyek dengan Winda Rusady sendiri terinspirasi oleh gerakan dua band besar. Yakni, Burgerkill yang merilis mini album Killchestra dan DeadSquad yang berkolaborasi dengan Isyana Sarasvati.

"Kami ambil BK (Burgerkill) sedikit, kami ambil di DeadSquad-nya sedikit, sama Isyana. Kami satukanlah," tutur Rommel, ditemui di Coffe Roastery miliknya, Radinesh, belum lama ini.

Profil Singkat TremorRage

TremorRage, salah unit matchcore asal Serambi Makkah (Foto: Dok. TremorRage)
TremorRage, salah unit matchcore asal Serambi Makkah (Foto: Dok. TremorRage)

TremorRage dibentuk pada 2018 dan telah menelurkan dua album serta satu EP (Extended Play) atau mini album. Band yang awalnya bernama Tremor ini menurut Rommel dari hulu datang dengan barometer metalcore seperti As I Lay Dying, Chimaira, hingga Bullet For My Valentine.

Adapun format teranyar TremorRage diisi oleh Ferry alias Klart Moreti pada stan mikrofon, Teuku Oliya dan Ayed Qodrie pada gitar, Jefri pembetot bass, dan terakhir Rommel sebagai penggebuk drum. Rommel sendiri tercatat sebagai salah satu pionir dari band ini.

Debut TremorRage dimulai dengan album Trigger Mouth pada 2018 yang disusul oleh Titik Balik pada 2019. Band ini merilis video klip untuk single berjudul Tears of The Earth pada 2021.

Pada tahun yang sama, TremorRage terpilih sebagai band submission dalam program Distorsikeras Virtual Concert Roadshow, menyingkirkan belasan kandidat dari seluruh Indonesia termasuk band asal Lhokseumawe bernama Leaving The Nemesis.

Waktu itu, mereka diberi kesempatan untuk merilis EP yang diproduseri oleh Reach & Rich Records berjudul Ragecycle. Selain itu, band ini juga sudah banyak menjejaki pelbagai panggung festival musik ekstrem baik di tingkal lokal maupun nasional.

Tahun lalu, band ini menggegar provinsi di ujung utara pulau Sumatera dengan melakukan tur pertama mereka bertajuk Gilas Tiga Arah (G3A) Falling Into Noises. Tur di bulan Agustus 2022 ini dilakukan di tiga kota yakni Lhokseumawe, Takengon, dan Banda Aceh.

Di akhir, Rommel berharap publik mendukung eksistensi scene musik bawah tanah di Aceh. Karena, dalam banyak kesempatan mercusuar Aceh malah terepresentasi melalui unit-unit musik ekstrem dari Serambi Makkah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya