Hikayat Rencong Aceh, dari Senjata Andalan hingga Pelengkap Pakaian Adat

Rencong adalah senjata pusaka bagi rakyat Aceh yang memiliki simbol, yakni keberanian, keperkasaan, pertahanan diri, dan kepahlawanan dari abad ke abad.

oleh Panji Prayitno diperbarui 13 Apr 2023, 03:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 03:00 WIB
Hikayat Rencong Aceh, Dari Senjata Andalan Hingga Pelengkap Pakaian Adat
Seorang pandai besi menunjukkan belati tradisional Aceh yang dikenal sebagai 'rencong' di sebuah bengkel di Sibreh, provinsi Aceh (5/10/2021). Ada beberapa jenis rencong. Pertama Rencong Pudoi yaitu Rencong yang belum sempurna pada bentuk gagangnya. (AFP/Chaideer Mahyuddin)

Liputan6.com, Jakarta - Istilah tanah rencong tentu sudah familiar bagi kita sebagai warga Indonesia. Mendengar istilah, tersebut pikiran kita langsung mengarah ke sebuah provinsi paling ujung negeri bernama Aceh.

Selain dijuluki tanah rencong, Aceh juga dijuluki sebagai 'Serambi Mekah'. Julukan ini bukan tanpa alasan, sebab Aceh sudah dikenal berabad-abad memiliki senjata khas yang bernama rencong.

Dilansir dari laman resmi Pemprov Aceh, rencong adalah senjata pusaka bagi rakyat Aceh yang memiliki simbol, yakni keberanian, keperkasaan, pertahanan diri, dan kepahlawanan dari abad ke abad.

Dahulu, setiap pinggang bagian depan masyarakat Aceh tidak pernah lepas selalu terselip rencong. Bagi rakyat Aceh, rencong ibarat tentara dengan bedilnya.

Pada masa itu, rencong mempunyai tingkatan yang menjadi ciri khas strata masyarakat. Bagi seorang raja dan ratu di Aceh, sarung rencong terbuat dari gading dan untuk belatinya terbuat dari emas.

Sementara, bagi masyarakat strata bawah, sarung terbuat dari tanduk kerbau atau kayu dan belatinya terbuat dari kuningan atau besi putih.

Seiring berjalan waktu, semenjak Aceh bergabung dengan Indonesia, pusaka ini kini beralih fungsi menjadi benda estetis dengan lebih memanfaatkan pamor sebagai senjata khas Aceh. Rencong banyak dijumpai sebagai barang suvenir atau cendera mata dalam berbagai pagelaran pertunjukan.

Rencong juga saat ini dipergunakan sebagai pelengkap pakaian adat Aceh pengantin pria. Pemakaian benda ini lebih mengarah kepada simbolisasi dari keberanian dari seorang lelaki dalam memimpin keluarga setelah menikah.

Pembuatan Rencong

Membuat rencong dilakukan secara turun-temurun di mana pembuatan kerajinan ini dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.

Sebelum rencong lahir, senjata-senjata serupa telah ada jauh sebelum pengaruh Islam masuk ke Aceh. Bisa jadi senjata itu merupakan cikal bakal daripada keris yang memiliki sejarah perkembangan hampir sama dengan rencong.

Perbedaan antara keris dengan rencong terletak pada mata pisau keris yang berombak dan terasah pada kedua belah sisinya. Belati yang terasah hanya pada satu sisi adalah hal yang umum di antara bangsa-bangsa rumpun Melayu.

Sebagai contoh badek dan tumbak Jada yang berbentuk tabung atau pipa sangat mirip dengan senjata siwah dari Aceh. Rencong yang disimpan lama akan terbentuk sejenis arit yang disebut kuree.

Semakin lama usia sebuah rencong, makin banyak pula kuree yang terdapat pada mata rencong yang bersangkutan. Kuree ini dianggap mempunyai kekuatan magis.

Perkembangan zaman turut merubah bentuk rencong dan fungsi rencong, Dahulu bentuk rencong hanya berukuran 35 cm dan dalam perkembangannya bentuk rencong ini sudah mulai bevariasi mulai dari ukuran 15 cm hingga 2 meter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya