Selebab, Kain Sederhana Pakaian Adat Bengkulu

Kain selebab hanya dipakai oleh perempuan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 13 Apr 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 15:00 WIB
Keluarga Fatmawati Bung Karno Upacara Pakai Baju Adat Bengkulu
Inilah upacara kemerdekaan ala keluarga Fatmawati Bung Karno yangs bersahaja. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)

Liputan6.com, Bengkulu - Selebab merupakan salah satu jenis pakaian tradisional Bengkulu. Pakaian adat ini biasa dikenakan sebagai pakaian kerja sehari-hari untuk masyarakat Bengkulu yang bekerja di sawah, ladang, atau kebun.

Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kain selebab hanya dipakai oleh perempuan. Kain ini berguna sebagai penutup tubuh pada bagian-bagian yang dianggap tabu.

Meski biasanya digunakan oleh masyarakat yang bekerja di bidang pertanian, tetapi pakaian ini tidak berkaitan dengan status sosial. Kain selebab bisa dipakai oleh siapa saja, baik kaum hartawan, cendekiawan, atau rakyat biasa.

Meski demikian, para perempuan muda jarang ada yang mengenakan pakaian adat ini. Pasalnya, kain selebab identik digunakan oleh para perempuan yang sudah menikah atau berkeluarga.

Kain selebab terbuat dari katun atau kapas. Cara pembuatan kain ini lebih sederhana jika dibandingkan dengan pembuatan kain-kain tradisional Bengkulu lainnya, seperti kain dugan ragi manis, kain dugan hitam, dan lainnya.

Proses pembuatan kain ini terdengar mudah karena hanya terdapat satu motif saja. Proses menenunnya pun tidak memakai sisir dan tidak ada proses menculik.

Bentuk kain selebab pun sangat sederhana karena hanya berupa selembar kain putih yang belum bersarung. Umumnya, kain ini mempunyai ukuran panjang sekitar 170 cm dan lebar 70-100 cm.

Adapun motif yang terdapat pada kain selebab adalah motif ular lidi. Motif ini bermakna suatu pelindung bagi si pemakai dari ancaman bahaya.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya