Liputan6.com, Cirebon - Warga Cirebon dihebohkan dengan adanya guncangan gempa yang melanda di wilayah timur Kabupaten Cirebon, Kamis, 15 Juni 2023.Â
Gempa bumi dirasakan warga di Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon. Berdasarkan keterangan warga Desa Mertapada Kulon Kecamaran Astanajapura Kabupaten Cirebon, Qusoy, gempa terjadi berulang kali.Â
Bahkan, gempa Cirebon mulai mengguncang pemukimannya sejak pagi pukul 6.20 WIB. Qusoy mengaku gempa cukup mengagetkan warga sekitar.Â
Advertisement
"Yang saya alami dan dihitung sendiri dari pagi sampai sore jam 16.00 sudah 8 kali guncangan. Nah tiga goncangan terasa besar sampai saya dan warga lain keluar rumah. Terdengar seperti suara dentuman besar sekali sampai takut," kata Qusoy, Kamis (15/6/2023).
Ia mengaku, guncangan yang terjadi pada pagi hari sempat membuat warga panik. Sebab, dia guncangan tersebut membuat warga tak berani masuk ke dalam rumah.
Menurutnya, gempa sangat dirasakan warga di Desa Mertapada dan sekitarnya. Ia mengaku belum mendapat informasi adanya kerusakan imbas gempa bumi tektonik.
"Yang terakhir jam 16.00 WIB gempanya terasa sekali saya lagi nyapu rumah langsung keluar," kata Qusoy.Â
Informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pusat gempa berada 12 kilometer di tenggara Kota Cirebon.
Imbauan BMKG
Guncangan dirasakan pada Skala II MMI, dengan kekuatan 2,9 magnitudo. Sementara pusat gempa ada di posisi 6,8 lintang selatan dan 108,62 bujur timur pada kedalaman 10 kilometer.
BMKG menyebutkan gempa tersebut merupakan yang ketiga kali mengguncang wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Gempa pertama pukul 06.20 WIB dengan pusat berada di koordinat 6.78 LS 108.62 BT kekuatan 2,9 Magnitudo pada kedalaman 5 kilometer.
Disusul dengan gempa kedua pada pukul 07.25 WIB, pada posisi koordinat 6.7 LS 108.64 BT dengan kekuatan 3,2 magnitudo pada kedalaman 7 kilometer.
"Seluruh gempa terjadi di darat dan termasuk jenis tektonik dangkal. Seluruh gempa tersebut terjadi di darat dan termasuk jenis tektonik dangkal," Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang, Hartanto dalam keterangan tertulis.
Hartanto menjelaskan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cirebon.
Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
"Kami imbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Hartanto.
Advertisement