Dirnarkoba Polda Sulsel Dimutasi ke Sabhara usai Ungkap 'Bunker Narkoba' di UNM

Dalam kasus Bunker Narkoba UNM tersebut memang sempat menjadi buah bibir karena bunker yang dimaksud hanyalah brankas yang ditanam.

oleh Fauzan diperbarui 27 Jun 2023, 13:15 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 13:15 WIB
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan (Liputan6.com/Fauzan)
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan dimutasi jabatannya menjadi Kepala Bagian Rencana dan Administrasi Korsabhara Baharkam Mabes Polri. Jabatannya digantikan oleh Kombes Pol Darmawan Affandy yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Binmas Polda Sultra. 

Mutasi jabatan itu berdasarkan surat telegram (TR) nomor : ST/1395/VI/KEP./2023 tertanggal 24 Juni 2023, yang ditandatangani langsung oleh Asisten SDM Kapolri Irjen Pol Dedi Prasetyo. 

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana membenarkan ihwal mutasi jabatan tersebut. Dia mengatakan bahwa mutasi dalam tubuh organisasi polri adalah hal biasa. 

"Iya betul Dirnarkoba dimutasi, ini sebagai bentuk penyegaran di internal polri," kata Komang kepada Liputan6.com, Selasa (27/6/2023). 

Saat ditanya mengenai keterkaitan mutasi tersebut dengan pengungkapan bunker yang ternyata adalah brankas di Universitas Negeri Makassar, Komang enggan berspekulasi. Menurut dia mutasi dalam tubuh polri adalah hal biasa. 

"Mutasi itu kan hal biasa. Saya saja ini yang belum dapat giliran. Kan ada Dirintel dan Dirlantas juga yang diganti," kata Komang. 

Untuk diketahui, nama Kombes Pol Dodi Rahmawan baru-baru ini tengah jadi buah bibir lantaran menyebut adanya bunker narkoba di salah satu universitas yang ada di Kota Makassar. Belakangan terungkap bunker narkoba yang dimaksud oleh Dodi adalah sebuah brankas kecil yang sengaja di simpan di bawah tegel di salah satu gedung organisasi kemahasiswaan yang berada di Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Makassar. 

Keterangan Dodi Rahmawan yang menyebut brankas yang ditanam tersebut adalah bunker kemudian diralat oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso. Boedi menyebut bahwa dari brankas tersebut terdapat bukti transaksi narkoba jenis sabu dan ganja yang sangat banyak. 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya