Liputan6.com, Banyumas - Pembunuhan sadis tujuh bayi hasil hubungan sedarah atau inses menggegerkan warga Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Tak ada yang menyangka, terduga pelaku, (57), yang juga ayah si bayi, sekaligus bapak ibu bayi-bayi nahas itu, begitu tega membunuh anaknya sendiri.
Semua bermula pada 2011 ketika Rudi merantau ke Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sebagai buruh bangunan. Di tengah malam yang pekat, ia mendapat bisikan gaib, 'Jika kau ingin kaya, maka hamili anak perempuanmu tujuh kali dan bunuh ketujuh bayinya begitu ia lahir'.
Advertisement
Baca Juga
Rudi yang bosan hidup miskin menganggap bisikan gaib itu sebagai pertanda alam bahwa inilah saatnya untuk mengubah nasib. Dia pun berpikir, di rumah, di Banyumas, ia punya anak perempuan dari istri yang ketiga.
Dialah E. Namun usianya masih 11 tahun. Masih terlalu muda untuk hamil.
Baru dua tahun kemudian bisikan gaib itu mantap ia jalankan. Maka lahirlah anak pertama dari hubungan sedarah itu.
Anak pertama akan dilenyapkan sesuai rencana. Namun entah kenapa, ia goyah. Anak ini pada akhirnya selamat setelah diserahkan kepada seseorang untuk diadopsi.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Pembunuhan 7 Anak Sekaligus Cucunya
Tahun berikutnya, Rudi kembali menghamili E. Kali ini ia tak ragu membunuh si bayi.
Rudi membekap bayi itu hingga tewas lalu menguburnya tak jauh dari gubuk tempat tinggal mereka. Namun menurut versi E, Rudi mengubur hidup-hidup bayi tak berdosa itu.
Aksi ini ia lakukan hingga tujuh kali sebagaimana bisikan gaib yang datang padanya. Aksi terakhir ia lakukan pada 2021.
Sudah tujuh bayi ia bunuh. Ia tinggal menanti datangnya kekayaan yang dijanjikan.
Namun dua tahun berselang, gelimang harta itu tak kunjung datang. Justru yang datang kebenaran mengungkap kejahatan yang ia sembunyikan.
"Belum kaya juga," kata Rudi tertunduk lesu saat dihadirkan pada konferensi pers, Selasa 27 Juni 2023.
Advertisement