Liputan6.com, Bandung - Hari ini masyarakat Indonesia tengah merayakan Hari Raya Idul Adha. Dalam menyambut Idul Adha orang-orang sering mengucapkan "minal aidin wal faizin".
Baca Juga
Advertisement
Selain perayaan Idul Adha, ucapan "minal aidin wal faizin" pun sering juga diucapkan ketika Hari Raya Idul Fitri. Sehingga banyak yang bertanya-tanya mengapa kalimat tersebut sering diucapkan.
Tidak sedikit juga masyarakat yang sering menggunakan kalimat tersebut untuk digabungkan dengan kalimat "mohon maaf lahir dan batin" saat Idul Fitri. Adapun maknanya jauh lebih dalam dan sering digunakan juga ketika Idul Adha.
Arti Minal Aidin Wal Faizin
Kalimat tersebut ternyata bukan ungkapan permintaan maaf, tetapi potongan dari doa ja’alanallahu minal aidin wal faizin yang mempunyai arti "Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang kembali dan orang-orang yang memperoleh kemenangan".
Maka dari itu, kalimatnya mempunyai arti sebuah doa bukan berarti kalimat permohonan maaf. Ucapan tersebut juga bisa menjadi doa baik untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain yang berarti baik.
Ucapan "minal aidin wal faizin" pun menjadi tradisi bagi umat Muslim di Indonesia. Sebuah tradisi baik yang tidak bertentangan dengan syariat karena mempunyai makna yang baik.
Perlu diketahui, ucapan "minal aidin walfaizin" tidak populer di Arab sebagai ucapan ketika hari raya. Namun, di Indonesia kalimat ini justru populer dan sering diucapkan kepada orang-orang sekitar.
Hal ini mungkin karena kepopuleran lagu "Hari Lebaran" karya Ismail Marzuki di Tanah Air. Refrain lagu yang direkam pada tahun 1954 itu liriknya, "Minal aidin wal faizin. Maafkan lahir dan batin. Selamat para pemimpin. Rakyatnya makmur terjamin".
Advertisement