Ide Bisnis Pengelolaan Sampah Sisa Makanan Bawa Tim UGM Juara Pertama Kompetisi Business Plan

Tim Mahasiswa UGM berhasil menjadi juara pertama dalam Kompetisi Business Plan Nasional yang diselenggarakan oleh UKM Kewirausahaan Universitas Negeri Yogyakarta pada 25 Juni 2023.

oleh Yanuar H diperbarui 04 Jul 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 21:00 WIB
Perubahan Kecil Demi Kelestarian Bumi Bisa Dimulai dari Bijak Kelola Sampah Plastik
Unilver melalui #GerakanPilahPlastik mengajak masyarakat pilah sampah plastik untuk hidup yang lebih bersih dan lestari. (Foto: Unsplash.com/Sigmund).

Liputan6.com, Yogyakarta - Tim mahasiswa dari UGM menawarkan ide bisnis pengelolaan sampah sisa makanan berhasil menjuarai kompetisi Business Plan Nasional bertema "Improve Your Skill, Plan Your Business and Expand Your Creative Idea for Great Future as Young-Preneur in 4.0 Era". Tim yang terdiri dari Sulthan Mazru’l Nidhom (Fisipol), Ferdian Dwi Saputra (FIB), Camila Qivtia Anggun Sukma Ningrum (Fisipol) dan Tiara Lintang Berliana (FEB) melontarkan ide bisnis memanfaatkan larva BSF untuk menuju konsep Smart City di Kota Yogyakarta dan berhasil menjadi juara pertama. 

“Ide bisnis ini kami namakan Semar kependekan dari Smart Food Waste Treatment and  Recycling,” kata Tiara kepada wartawan, Senin (3/7/2023).

Tiara dan tim mengaku senang usai timnya ditetapkan juara pertama dalam kompetisi ini. Tiara mengatakan ide Bisnis plan itu karena kepedulian terhadap permasalahan pengelolaan sampah. 

 “Bagi kami tentunya ini adalah pencapaian yang mengharukan dan membanggakan, dan kami sangat senang bisa membawakan nama almamater melalui kejuaraan ini," jelasnya.

Tiara menjelaskan, ide bisnis cenderung menggunakan layanan teknologi informasi melalui aplikasi Semar sebagai jasa pelayanan pengambilan sampah sisa makanan baik dari masyarakat, hotel, rumah makan dan sumber limbah makanan lainnya. Keuntungan berupa Semar Point, nantinya dapat ditukarkan menjadi pulsa, internet dan beragam produk dari Semar.

Sementara limbah makanan yang sudah ditransaksikan melalui aplikasi kemudian  disetorkan ke pusat produksi maggot untuk biokonversi dan  menghasilkan produk berupa larva BSF sebagai pakan ternak/unggas. Sementara pupuk BSF bisa menjadi pupuk alternatif atau bahkan bersaing di pasar pupuk organik.

“Kita harapkan dampak yang diberikan bagi masyarakat tentunya akan cukup luas  dengan adanya jasa pelayanan pengambilan sampah yang mudah dan menguntungkan timbulnya gerakan peduli sampah yang mandiri, membantu pemerintah dalam pengelolaan limbah sisa makanan melalui biokonversi maggot, solusi pupuk alternatif dan solusi pakan ternak berkualitas melalui pelet maggot,” paparnya.

Belajar dari pengalaman memenangkan kompetisi rencana bisnis tingkat nasional ini, mendorong Tiara dan timnya untuk mengikuti lomba ide bisnis lagi di kemudian hari.

”Kami berharap pengalaman ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada teman-teman dalam mewujudkan mimpi,” ujarnya.

Tiara dan tim memenangkan juara pertama kompetisi business plan nasional yang diselenggarakan oleh UKM Kewirausahaan Universitas Negeri Yogyakarta pada 25 Juni lalu yang diikuti dari 90 tim dari berbagai perguruan tinggi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya