Liputan6.com, Palangka Raya - Puluhan rumah semi permanen di Gang A Yani VI, kawasan Flamboyan Bawah, Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya hancur dalam bencana kebakaran, Selasa (1/8/2023) sore. Api disebut berasal dari sebuah bangunan bekas losmen.
Silam Kelana, Ketua RT 04 yang menjadi lokasi kebakaran menjelaskan, kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu dia mengaku mendengar teriakan dari warga adanya kebakaran.
“Saya melihat api sudah besar. Api sepertinya berasal dari tempat Rodi dan Kahirunisa, penjaga bekas losmen yang sekarang menjadi barak hunian,” kata Silam Kelana.
Advertisement
Baca Juga
Silam mengatakan, dalam bencana tersebut puluhan rumah terbakar. Kemudian ada satu buah musala dan aula pertemuan warga serta beberapa kandang ternak yang hancur dilalap api.
Camat Pahandut Berlianto mengatakan, para korban bencana kebakaran untuk sementara akan diungsikan di Gedung Koni di Jalan W Sudirohusodo, Palangka Raya. Pihaknya juga sudah menyiapkan beberapa titik lokasi pengungsian lain.
“Untuk evakuasi sementara kita sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk menyiapkan tempat sambil kita mendata jumlah korban,” kata Berlianto.
Kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan nyala api yang sangat besar dengan cepat menghanguskan bangunan rumah yang terbuat dari kayu. Belum ada laporan adanya korban luka maupun korban jiwa dalam musibah itu. Sementara itu, Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran serta menghitung nilai kerugian.
Simak Video Pilihan Ini:
Kejadian Berulang
Kebakaran di wilayah padat penduduk Flamboyan Bawah yang berada di bantaran Sungai Kahayan memang kerap terjadi. Selain karena rumah yang berbahan dasar kayu, jaringan kabel listrik juga kerap menjadi penyebab api cepat merambat.
Berdasarkan catatan, kebakaran hebat terjadi pada Mei 1997 dan menghanguskan 1.000 lebih rumah dan beberapa rumah ibadah. Korban bencana mencapai 1771 kepala keluarga dan diungsikan di kawasan Lapangan Sanaman Mantikei.
Kemudian bencana serupa kembali terjadi di tahun 2015. Saat itu sebanyak 20 rumah terbakar, lalu pada tahun 2017 sebanyak 12 rumah terbakar karena korsleting listrik.
Bencana berlanjut ke tahun 2018, setidaknya terjadi tiga kali kebakaran di lokasi tersebut. Tahun 2019 lebih parah lagi, sebanyak 89 rumah terbakar dan menyebabkan 302 orang mengungsi.
Di lain sisi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah mewacanakan untuk membangun Water Front City di sepanjang bantaran Sungai Kahayan. Dari Tugu Soekarno melewati Flamboyan Bawah sampai ke Pelabuhan Rambang sepanjang 2x3 kilometer rencananya akan disulap menjadi kawasan wisata.
Untuk proyek yang awalnya akan dimulai di tahun 2023 tersebut, berdasarkan paparan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat Shalahuddin akan memakan anggaran mencapai Rp600 miliar.
Advertisement
Sulit Dipadamkan
Puluhan rumah panggung yang terbuat dari kayu luluh lantak menjadi arang dalam seketika.
Pekatnya asap pun membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Bahkan dua warga harus dilarikan ke rumah sakit akibat terjatuh. Sungguh kejadian yang memilukan bagi warga selepas adzan Magrib.
Sulitnya akses menuju lokasi, membuat pemadam kebakaran kewalahan menjinakan si jago merah. Bahkan, mereka terpaksa menggerahkan kapal motor untuk membantu pemadaman melalui Sungai Kahayan.
"Perahu dari sungai juga ikut membantu melakukan pemadaman," ungkap Subhan, saksi mata, Selasa (1/8/2023).
Subhan menduga awal mulanya api berasal dari sebuah kontrakan semi permanen. Namun dirinya tak mengetahui penyebab kejadian tersebut. Hanya saja, kobaran api langsung membesar dania berusaha ikut membantu melakukan pemadaman.
"Panik karena awalnya pemadam belum datang, kemudian dari warga yang berusaha memadamkan api tapi selang airnya macet dan kehabisan bahan bakar minyak di mesin sedot air," tambah Subhan.
Setelah api berhasil dipadamkan, kondisi gelap gulita menghantui para warga. Listik terpaksa dipadamkan agar tidak terjadi arus liar yang membahayakan.
Warga yang terdampak langsung diungsikan menuju Gedung Olahraga Komite Olahraga Nasional Indonesia.