Ramai-ramai Berwisata, Kunjungan Wisman ke Sumut Capai 94.815 Orang Pascapandemi Covid-19

Industri pariwisata kembali menggeliat setelah sempat redup akibat pandemi Covid-19 yang melanda. Kini, pascapandemi Covid-19, wisatawan mancanegara (wisman) mulai ramai masuk ke Indonesia.

oleh Reza Efendi diperbarui 09 Agu 2023, 18:17 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2023, 18:17 WIB
Pariwisata Sumut
Event W20 di Danau Toba beberapa waktu lalu (Reza Efendi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Medan Industri pariwisata kembali menggeliat setelah sempat redup akibat pandemi Covid-19 yang melanda. Kini, pascapandemi Covid-19, wisatawan mancanegara (wisman) mulai ramai masuk ke Indonesia.

Salah satunya ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Kunjungan wisman ke Sumut terus meningkat pascapandemi.

Pada 2021, kunjungan wisman ke Sumut tercatat 230 orang, pada 2022 jumlahnya bertambah menjadi 74.498 orang, dan pada periode Januari-Juni 2023 jumlahnya sudah mencapai 94.815 orang.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, pengembangan pariwisata di Sumut perlu terus ditingkatkan, mengingat banyaknya tempat wisata yang potensial dan beragam, dari segi keindahan, warisan budaya (heritage), kuliner, religi, wisata alam, dan agrowisata.

"Sektor pariwisata Sumut berpotensi mendukung akselerasi perekonomian. Pengembangan destinasi wisata, antara lain Danau Toba dan daerah lainnya dapat mendorong peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara," kata Edy, Selasa, 8 Agustus 2023.

Agar Sumut menjadi daerah tujuan wisata yang berbudaya dan berdaya saing, maka diperlukan unsur 3 A, yaitu Atraksi, Amenitas dan Aksibilitas.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut juga terus bersinergi dengan Pemkab se-Kawasan Danau Toba, masyarakat, dan stakeholder secara bersama-sama mengembangkan Geopark Kaldera Danau Toba yang sudah masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark.

Masuknya Geopark Kaldera Toba dalam UNESCO Global Geopark lebih memudahkan dalam mempromosikan destinasi wisata Danau Toba, bahkan hingga ke leval dunia.

Sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan asing, mendorong peningkatan pendapatan masyarakat sekitar dan pendapatan asli daerah, serta mewujudkan Sumut yang maju dan bermartabat.

 

Data BPS

Danau Toba
Gambar pada 3 April 2019 menunjukkan sebuah kapal wisata tiba di Pulau Samosir, pulau vulkanik di tengah Danau Toba, provinsi Sumatera Utara, 3 April 2019. Di kalangan masyarakat Batak sendiri, Danau Toba ibaratnya inang atau ibu yang akan selalu menanti dengan keindahannya. (GOH CHAI HIN / AFP)

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat, pada 2022 ada 74.498 wisman datang ke Sumut melalui Bandara Kulanamu, Pelabuhan Laut Belawan, Pelabuhan Laut Tanjungbalai Asahan, dan Bandara Udara Silangit.

Dari jumlah tersebut sebanyak 62.753 di antaranya berasal dari ASEAN, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Selain itu, 2.436 wisawatan dari Asia seperti dari India, Cina, Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan juga datang ke Sumut. Pada 2022, wisatawan asal Eropa juga sudah mulai mengunjungi Sumut.

Tercatat sebanyak 6.364 orang yang berasal dari Belanda, Jerman, Prancis, Austria, Belgia, Denmark, Italia, Spanyol, Portugal, dan Inggris mengunjungi Sumut. Juga ada 1.244 wisatawan Amerika dan 97 wisatawan Afrika.

Sempat Wait and See

Orangutan Sumatera di Bukit Lawang
Orangutan Sumatera di Bukit Lawang, Langkat, Sumut (Dokumentasi: Pemandu Wisata Dian Gunawan)

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut, Zumri Sulthony mengatakan, pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata di Sumut sempat wait and see dan membuat jumlah kunjungan wisman juga menurun.

Namun kondisi tersebut tidak begitu lama, dengan menggaungkan tagline 'Berwisata di Sumut Aja' dan membuat aplikasi digital yang terintegrasi ke kabupaten/kota se-Sumut, wisatawan pun mulai berdatangan lagi.

"Bagi wisatawan baik lokal dan mancanegara bisa mengakses, melihat, dan merencanakan, untuk berwisata ke Sumut. Aplikasinya bisa di-download melalui android dan IOS," sebutnya.

Event Lokal hingga Internasional

Sean Gelael
Sean Gelael saat ikuti Reli Danau Toba 2022. (Istimewa)

Zumri juga mengatakan, pascapandemi ada beberapa event lokal dan internasional yang sudah dan akan berlangsung di Sumut. Event lokal seperti Sport Tourist dengan agenda rafting dan sepedaan yang berlangsung di Medan dalam rangka mengenalkan heritage.

Untuk event internasional yang diselenggarakan di Sumut ada W20, Asian Pasific Rally Championship (APRC), Tourism Promotion Oragnization (TPO) Asia Pasifik dan Kejuaraan International Surfing Nias Pro.

Event bertaraf internasional ini bisa menjadi ajang promosi mengenalkan Sumut ke mancanegara, termasuk sektor pariwisata. Untuk wisata heritage dan religi, Pemprov Sumut juga sudah merenovasi Benteng Putri Hijau dan Masjid Azizi yang berada di Kabupaten Langkat.

"Diharapkan ke depan sektor pariwisata Sumut terus berkembang dan dapat mendukung perekonomian masyarakat," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya