Liputan6.com, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau hanya sebentar mereda di Riau. Hujan dalam hitungan jam hanya membuat kebakaran lahan padam sebentar kemudian api datang lagi karena cuaca terik.
Entah sengaja atau tidak, Karhutla Riau berkobar di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar pada Kamis malam, 10 Agustus 2023. Daerah lainnya kemudian menyusul dan saat ini titik panas sebagai indikasi Karhutla mengepung Kabupaten Indragiri Hulu.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan pantauan satelit yang digunakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik panas sebagai indikasi Karhutla di Riau pada Jum'at petang mencapai 82. Titik panas itu tersebar di 6 kabupaten.
Selain 66 titik di Kabupaten Indragiri Hulu, ada 9 titik panas di Kabupaten Pelalawan. Berikutnya di Kabupaten Bengkalis 1 titik, Kuantan Singingi 2 titik, Rokan Hilir 1 titik dan Indragiri Hilir 3 titik.
Dari data BMKG, 15 titik panas di Kabupaten Indragiri Hulu dipercaya sebagai titik api dengan kategori tinggi atau berada di level 80 persen lebih. Sementara sisanya, titik panas itu berada di level sedang, hanya satu berada di level rendah.
Pemetaan BMKG, titik api di Kabupaten Indragiri Hulu terdapat di Kecamatan Batang Gansal. Sementara puluhan titik lainnya dengan level sedang juga terdapat di kecamatan sama.
Tidak hanya di Riau, sejumlah provinsi lainnya di Pulau Sumatra juga terdapat titik panas. Total keseluruhan titik panas di Pulau Sumatra, sudah termasuk Riau, ada 351.
Titik panas ini tersebar di Sumatra Utara 1 titik, Bengkulu 7 titik, Sumatra Barat 3 titik, Jambi 50 titik, Kepulauan Riau 5 titik, Sumatra Selatan 90 titik, Bangka Belitung 72 titik dan Lampung 41 titik.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dekat Rumah Warga
Terkait kebakaran lahan di Desa Rimbo Panjang, api mulai terlihat pada Rabu petang. Hingga malam hari petugas berjibaku memadamkan api dan masih berasap hingga Kamis siang.
Luasan lahan terbakar sekitar 1,5 hektare. Lahan itu sudah lama kosong sehingga ditumbuhi ilalang dan berkontur gambut dengan kedalaman hampir satu meter.
Kapolsek Tampang AKP Marupa Sibarani menjelaskan, pihaknya mendapat kabar adanya kebakaran lahan dari masyarakat setempat. Pemadaman dibantu tiga mobil tangki air dan sejumlah anggota BPBD serta masyarakat.
Marupa belum mengetahui siapa pemilik lahan tersebut. Dia menyatakan petugas gabungan masih fokus memadamkan api dan akan mencari tahu pemiliknya setelah pemadaman.
"Mudah-mudahan cepat terungkap apakah disengaja atau tidak," kata Marupa.
Dikatakan Marupa, tak jauh dari lahan yang terbakar tersebut terdapat dua rumah milik warga. Pihaknya segera membuat sekat api agar tidak merambat ke rumah.
"Kesulitan kami di lapangan ialah sumber air sulit dicari karena suasana musim kemarau," tambahnya.
Sementara itu, Kasubbid Logistik BPBD Kampar Edison mengimbau masyarakat agar tak membakar sampah sembarangan, lantaran tengah musim kemarau.
"Beberapa pekan ini cuaca begitu ekstrim, takutnya api dari sampah menyebabkan kebakaran yang meluas," kata Edison.
Advertisement