Hadiri Muktamar IPM di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Jokowi: Kangen Saya Terobati

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, secara resmi membuka Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (19/8/2023).

oleh Reza Efendi diperbarui 19 Agu 2023, 18:47 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2023, 18:45 WIB
Presiden Jokowi
Jokowi secara resmi membuka Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (19/8/2023).

Liputan6.com, Deli Serdang Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, secara resmi membuka Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Gedung Serbaguna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut), Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (19/8/2023).

Jokowi bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Ketua Umum PP IPM, Nashir Efendi, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Prof. Agussani, memukul alat musik tradisional Batak Toba, Taganing, dari atas panggung, sebagai tanda dibukanya Muktamar XXIII IPM di Gedung Serbaguna, Jalan Willem Iskandar, Deli Serdang.

Turut hadir pada kesempatan itu, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, Bupati/Wali Kota se-Sumut, unsur pimpinan pusat, wilayah, dan daerah Muhammadiyah, Aisyiah, sivitas akademika UMSU, Pemuda Muhammadiyah, Ortom, serta 2.000-an pelajar tergabung dalam IPM se-Indonesia dan pelajar dari sekolah Muhammadiyah.

Jokowi dalam pidatonya mengaku bangga dan mencintai kader IPM dari Sabang sampai Merauke. Jokowi mengaku ingat memori bertemu dengan IPM pertama kali di Sidoarjo pada 2008 saat Muktamar ke-21 IPM.

"Jadi, kalau empat atau lima tahun ini baru bertemu, alhamdulillah bisa mengobati kangen saya kepada IPM. Di hari ini saya atur-atur waktu berangkat ke Afrika, tapi karena ada muktamar IPM, berangkatnya saya undur besok. Berangkatnya bukan dari Jakarta, tapi dari Medan," kata Jokowi disambut tepuk tangan undangan dan 2.000-an massa pelajar yang memenuhi Gedung Serbaguna.

Diakui Jokowi, dirinya datang ke Muktamar XXIII IPM karena kangen dan senang bertemu dengan pelajar. "Jujur, saya sampaikan senang," ungkapnya.

 

Pesan Jokowi ke Pelajar Muhammadiyah

Presiden Jokowi
Jokowi dalam pidatonya mengaku bangga dan mencintai kader IPM dari Sabang sampai Merauke

Jokowi berpesan kepada pelajar Muhammadiyah agar mempelajari, menguasai dan mengembangkan teknologi digital, karena zaman sekarang adalah zamannya anak muda yang serba digital. Membuat generasi muda lebih unggul, karena tumbuh di era digital (digital native).

Namun, Jokowi meminta manfaatkan teknologi untuk kesejahteraan umat sehingga menjadi generasi tangguh yang bukan hanya menguasai Iptek, tetapi juga punya budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik, serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan.

"Tidak ada gunanya nilai sekolah 10 kalau moralnya 0, dan budi pekertinya tidak baik," sebutnya.

Di akhir pidatonya, melalui Muktamar IPM, Jokowi menekankan agar pelajar Muhammadiyah dapat menjadi teladan dan pelajar muslim yang berkemajuan, yang penguasaan Ipteknya hebat sekaligus memiliki moral, budi pekerti dan mental yang hebat.

"Buat saya itulah sosok pelajar Muhammadiyah idaman," ujarnya.

Ingin Jadi Subjek

Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (19/8/2023).

Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Nashir Efendi mengatakan, IPM telah membuat program perubahan untuk menyahuti era distrupsi teknologi. Kehadiran Presiden Jokowi dalam membuka Muktamar di Medan menjadi energi positif bagi pelajar Muhammadiyah di Indonesia.

Terkait Pemilu 2024 yang semakin dekat, Nashir mengatakan, IPM secara tegas menyatakan ingin menjadi subjek dan tidak boleh menjadi objek dalam politik. IPM menolak pihak yang hanya ingin memanfaatkan suara pelajar Muhammadiyah.

Dikatakannya juga, IPM ingin ikut andil menentukan perjalanan bangsa, sebab basis massa IPM ada pada segmen generasi Z sebanyak 47,5 persen dari penduduk Indonesia. Artinya, 1 dari 4 pemilih adalah gen z.

Untuk itu, lanjutnya, IPM melalui muktamar terus membuat program perubahan dalam rangka menyongsong era disrupsi sebagaimana tagline muktamar, Menyambut Era Baru IPM.

"IPM ingin suara kaum muda didengar, serta ikut menentukan perjalanan bangsa ke depan," ungkapnya.

Pesan PP Muhammadiyah

Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)
Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang menyempatkan hadir dan membuka muktamar di sela padatnya jadwal kenegaraan.

Haedar menyampaikan, baru Presiden Jokowi satu-satunya yang sering berkunjung ke Muhammadiyah. Haedar juga menyampaikan 4 pesan kepada IPM yang bermuktamar, di antaranya pelajar Muhammadiyah harus menjadi pelajar yang religius dan menjadi insan berkeadaban luhur, berbudi pekerti utama serta selalu dekat kepada Allah SWT, sehingga melahirkan kesaleha diri dan kesalehan sosial.

Selanjutnya, IPM agar menjadi pelajar yang cerdas, berilmu dan berkeahlihan untuk menyongsong era baru seperti yang digelorakan. Selain itu, jadilah insan yang selalu menjaga harmoni dan toleransi serta berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi dan ikut meneladani tokoh bangsa terutama yang lahir dari rahim Muhammadiyah.

Ketua Panitia Lokal Prof. Akrim mengatakan, rangkaian acara puncak Muktamar IPM mulai 18-20 Agustus 2023 berjalan sukses atas dukungan dari panitia lokal UMSU yang berkolaborasi dengan PP dan PW IPM Sumut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya