Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, situasi politik saat ini mulai menghangat. Malahan, menurut Jokowi, pada beberapa peristiwa situasi politik sudah ada dalam fase memanas.
Baca Juga
Namun repotnya, menurut Jokowi, situasi yang memanas tersebut terjadi dari kubu yang sama. Dimana seharusnya, justru bisa saling mendukung dan bukan sebaliknya.
Advertisement
“Situasi di tahun politik ini sudah mulai hangat-hangat kuku dan sudah mulai cenderung menghangat, agak memanas tapi belum panas. Repotnya yang sudah panas itu justru antar kawan sendiri sudah mulai saling panas memanasi,” kata Jokowi saat berpidato di Rapat Koordinasi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), seperti dikutip dari siaran daring, Sabtu (19/8/2023).
Karena itu, Jokowi meminta kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan situasi di lapangan jika melihat situasi politik yang memanas. Caranya, dengan mendamaikan dan menyampaikan hal kesejukan.
“Jika ada hal-hal yang panas ikut menyejukkan, ikut mendinginkan karena dalam situasi ketidakpastian global seperti sekarang ini kita betul-betul perlu bekerja fokus, perlu bekerja kompak, perlu bekerja solid,” pesan presiden.
Jokowi menegaskan, dalam politik terhadap pihak yang berkompetisi jika dia kawan maka anggaplah sebagai kawan dan bukan sebaliknya. Ibarat sedang berkompetisi balap, siapa saja boleh ikut. Asalkan, tidak ada pihak yang saling sikut.
“Walaupun kita berkompetisi dalam tahun politik, kawan adalah kawan Kalau racing atau balapan boleh-boleh saja tapi jangan sikut-sikutan apalagi tendang-tendangan. Kita ini saudara bangsa dan tanah air jangan dilupakan itu setuju?!,” Jokowi menandasi.
Pesan Jokowi untuk Generasi Milenial
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengamini era teknologi digital dapat membuat generasi kekinian lebih unggul dalam segala hal. Sebab, baik mereka yang tergolong generasi Y, Z dan Alpha adalah kelompok manusia yang tumbuh bersama kemajuan era digitalisasi.
"Ini yang membuat generasi muda lebih unggul, karwna memang tumbuh di era digital, dari awal sudah native digital," kata Jokowi saat berpidato pada acara Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah ke-23 di Medan, seperti dikutip dari siaran daring, Sabtu (19/8/2023).
Jokowi pun berpesan, kepada seluruh generasi masa kini untuk mampu menguasai sekaligus mengembangan dan memanfaatkan digitalisasi untuk hal yang positif. Tujuannya, agar tingkat kesejahteraan bangsa dapat menjadi lebih baik.
"Jadilah generasi tangguh yang bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK), tapi juga memiliki budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan," pesan presiden.
"Tidak ada gunanya nilai 10 kalau moralnya nol, kalau budi pekeritnya tidak baik, setuju?," tambah Jokowi.
Jokowi berharap, pelajar Muhammadiyah dapat menjadi teladan untuk generasi muda muslim yang maju dengan penguasaan hebat bidang IPTEK.
"Buat saya itulah sosok pelajar muhammadiyah idaman. Memiliki moral, memiliki budi pekerti, memiliki mental juga yang hebat," Jokowi menandasi.
Advertisement