Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota Bandung mengklaim jumlah Kawasan Bebas Sampah atau KBS di Kota Bandung terus bertambah. Hingga kini, ada sebanyak 234 RW yang dinyatakan sebagai kawasan bebas sampah atau 14 persen dari total keseluruhan RW.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi mengaku optimis bahwa jumlah KBS akan terus meningkat.
"Dilihat dari data bulan Juli, KBS di Bandung menjadi 234 RW KBS. Masih 14 persen dari total keseluruhan RW di Kota Bandung. Awalnya itu 10 persen, sekarang naik, ada kenaikan yang signifikan," aku Dudi dalam keterangannya di Bandung, Senin, 21 Agustus 2023.
Advertisement
Meski begitu, Dudi mengakui jika masih ada kelurahan yang sama sekali belum memiliki KBS. Oleh karena itu, ia meminta komitmen aparat kewilayahan untuk membentuk KBS.
"Ada beberapa kelurahan yang sama sekali belum ada. Maka para lurah dikumpulkan untuk berkomitmen agar bisa menghadirkan 1 RW KBS ada di wilayahnya," ujar Dudi.
"Dengan adanya komitmen ini memudahkan pembentukan KBS. Sehingga KBS meningkat, otomatis sampah terolah lebih banyak. Ditambah lagi ada beberapa TPST yang hadir, sehingga akan mereduksi banyak sampah," imbuhnya.
Agar pembentukan KBS lebih masif, kata Dudi, memang memerlukan sosialisasi lebih intens bersama masyarakat.
"Perlu sosialisasi lebih intens dengan masyarakat, kalau bisa door to door. Diperlukan edukasi setiap rumah. Bahkan, ada fasilitator di kecamatan untuk pendampingan ini, untuk bisa membantu edukasi. Minimal masyarakat paham soal pemilahan sampah," katanya.
Sebelumnya sempat diberitakan, sampah makanan menjadi sampah harian yang paling banyak dihasilkan Kota Bandung. Menurut laporan Pemerintah Kota Bandung pada 2022 lalu, secara keseluruhan, sampah yang dihasilkan Kota Bandung adalah 1.500 ton per hari.
Sampah-sampah itu di antaranya terdiri dari 44,5 persen sampah sisa makanan, plastik sekitar 16,7 persen, karton 13,2 persen, hingga sampah kain sekitar 4,75 persen.
Jumlah timbunan sampah sisa makanan di Kota Bandung mendominasi dari jenis sampah lainnya yakni menembus 675 ton/hari.