12 Ribu Ton Sampah Menumpuk, Pemkot Bandung Siapkan Tempat Penampungan Darurat

Dua lokasi yang dipersiapkan untuk tempat penampungan darurat itu antara lain di lahan milik Dishub Kota Bandung di Pasar Ciwastra, dan lahan di Jalan Sejajar Tol di kawasan Stadion GBLA yang disebut sebagai bakal lahan PLTSA.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 01 Sep 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 13:00 WIB
TPA Sarimukti
Dua alat berat tengah membuka lahan yang akan dijadikan TPA darurat di dekat area TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 30 Agustus 2023. (Liputan6.com/Dikdik Ripaldi)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung disebut tengah menyiapkan tempat penampungan darurat yang bersifat sementara. Hal itu dilakukan karena sampah di Kota Bandung terus menumpuk tak bisa terangkut ke TPA Sarimukti.

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyebut, ada sekira 12 ribu ton sampah yang kini harus ditangani pemkot imbas kebakaran TPA Sarimukti.

Adapun, dua lokasi yang dipersiapkan untuk tempat penampungan darurat itu antara lain di lahan milik Dishub Kota Bandung di Pasar Ciwastra, dan lahan di Jalan Sejajar Tol di kawasan Stadion GBLA yang disebut sebagai bakal lahan PLTSA.

"Ada 12.000 ton sampah yang perlu kita tangani. Kita siapkan lahan sementara di Pasar Ciwastra dan lahan PLTSA, itu sekitar 25 hektare," kata Ema di Bandung, Kamis, 31 Agustus 2023.

Jika rencana tersebut jadi dilakukan, kata Ema, sampah yang ditampung di dua tempat darurat itu nantinya bakal kembali diangkut ke TPA Sarimukti apabila kondisi TPA sudah kembali normal.

"Ini untuk sementara. Saya jamin nanti sampah-sampah tersebut akan diangkut ke TPA," kata Ema.

Sebelumnya, Pemkot Bandung pun akan timbun sampah organik di daerah Tegalega.

Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menjelaskan, saat ini Pemkot Bandung sedang menggali lahan di Tegalega dengan ukuran 6x6 meter dan kedalaman 3 meter.

"Kami ambil langkah sporadis untuk organik, dengan cara gali lubang tutup lubang, berlokasi di Tegalega," dikutip lewat siaran pers tertulis, Selasa, 29 Agustus 2023.

Ia mengungkapkan, pembuatan lubang sedang tahapan proses. Harapannya sampah mudah tereduksi dan menjadi daya dukung kesuburan lahan.

"Mulai hari ini berproses, hari ini lubang ada 1 atau 2 selesai, kita harap ada 4 sampai 5 lubang. Mudah-mudahan sampah organik ini terurai. Kalau ini bisa, maka sebagai daya dukung kesuburan lahan," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya