Liputan6.com, Jakarta - Pier 36 di Kota New York, Amerika Serikat, baru-baru ini jadi pusat perhatian saat kompetisi tato paling besar di dunia digelar. Di tengah-tengah para seniman tato berbakat dari seluruh penjuru dunia, ada satu nama yang bikin semua orang terpukau, Akbar Tawakkal.
Pria yang kerap disapa Ata seniman tato asli Indonesia ini bukan cuma membanggakan Tanah Air, tapi juga berhasil pulang dengan dua piala prestisius.
Kompetisi yang terkenal dengan sebutan “The New York Tattoo Convention” ini mengumpulkan para seniman tato dari berbagai belahan dunia buat memamerkan keahlian, kreativitas, dan seni mereka. Ata membuat Indonesia bangga dengan bukan satu tapi dua penghargaan yang dia bawa pulang dari acara ini.
Advertisement
Pertama, dia menjadi juara 1 Color Realism. Di mana kemampuan luar biasa Ata dalam mengerjakan tato realist diakui dengan penghargaan juara pertama dalam kategori "1st Place Color Realism." Dari kulit, dia bisa bikin potret yang beneran hidup dan detail yang lebih rumit dari teka-teki Sudoku.
Kedua, dia menjadi juara 1 Best Large Color. Di mana pada penghargaan yang dia terima adalah dalam kategori "Terbaik dalam Warna Besar." Keahlian Ata dalam ngerjain tato besar-besaran dengan warna-warni yang mencolok itu kayak bikin kategori ini jadi miliknya banget.
Perjalanan Ata menuju kesuksesan ini bukan tanpa cobaan. Dia harus bersaing dengan seniman tato terkenal dunia yang punya gaya dan kreativitas masing-masing. Namun, komitmen, kerja keras, dan bakat dia beneran bikin dia beda!
Indonesia punya budaya yang kaya, dan keberhasilan Ata di panggung dunia ini tidak cuma angkat nama pribadi, tapi juga beri pengakuan buat seni tato Indonesia. Ini merupakan bukti bahwa bakat bisa meroket tanpa ada yang batasin, dan bisa tampil di panggung internasional.
Keberhasilan Ata bisa jadi inspirasi buat seniman tato yang lain di Indonesia dan di seluruh dunia. Ini menunjukkan kalau dengan semangat, kerja keras, dan komitmen buat sempurnain bakat, siapa pun bisa jadi hebat, bahkan di panggung tato internasional yang besar seperti di The New York Tattoo Convention.
Jadi, sambil Ata bawa pulang dua piala pantasnya, dia juga bawa pulang kebanggaan buat Indonesia dan warisan seni tato yang kaya di panggung dunia. Prestasinya mengingatkan kita kalo seni itu nggak punya batasan dan bisa menghubungkan kita semua lewat kreativitas dan bakat yang mengagumkan! Bagaimana enggak bangga sama Ata kan?