Siapa Sosok Cawapres Usulan Satkar Ulama Indonesia?

Ketua Satkar Ulama Indonesia menyampaikan kriteria cawapres ideal untuk Prabowo Subianto.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 09 Okt 2023, 15:40 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2023, 15:40 WIB
Ketua Fraksi Golkar MPR, Idris Laena
Ketua Fraksi Golkar MPR, Idris Laena

Liputan6.com, Semarang - Ketua Satkar Ulama Indonesia Dr.Ir.HM.Idris Laena.MH menyebut calon Presiden Prabowo Subianto harus segera menentukan calon wakilnya. Hal itu dimungkinkan untuk menjaga ademnya Koalisi Indonesia Maju dan menambah peluang bergabungnya partai-partai politik yang belum menentukan arah dukungan.

Menurut Idris Laena, sudah cukup banyak nama yang beredar.

"Setidaknya ada empat kriteria yang harus dipenuhi agar menyempurnakan pencalonan pak Prabowo Subianto," katanya.

Ketua fraksi Golkar MPR RI ini kemudian menyampaikan bahwa calon wakil Prabowo harus memiliki elektabilitas yang mumpuni. Elektabilitas ini bisa dilihat dari survey lembaga-lembaga survey yang ada.

Prabowo juga harus mempertimbangkan jumlah suara terbanyak dalam anggota partai koalisi. 

"Partai Golkar adalah partai dengan kursi terbanyak dalam koalisi,. Menjadi hal wajar jika ini diapresiasi," katanya.

Kriteria ketiga adalah pertimbangan bahwa partai Golkar memiliki basis pemilih tradisional yang militan. Pengalaman sukses story dua kali pencalonan Jusuf Kalla adalah bukti.

"Dinamika di dalam partai Golkar akan selesai ketika keputusan sudah dibuat. Saya yakin perolehan suara pak Prabowo akan linear dengan suara Partai Golkar," katanya.

Pertimbangan terakhir yang bisa dijadikan rujukan adalah bahwa isu terbesar pada pemilu 2024 adalah soal ekonomi.

"Kami melihat Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sangat berpengalaman di bidang ekonomi," katanya.

Atas hal tersebut, Idris Laena merekomendasikan nama Airlangga Hartarto sebagai calon pendamping Prabowo Subianto. Apalagi dalam forum Rapimnas dan Munas Partai Golkar memang diputuskan untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon Presiden atau Wakil Presiden.

"Jika bukan Airlangga, kader partai Golkar bisa jadi tidak solid mendukung capres yang didukung partai," katanya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya