Liputan6.com, Bandung - Kabar duka datang dari mantan Menpan Letjen TNI (Purn) TB Silalahi. Kabar tersebut turut dibenarkan oleh Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani.
“Informasinya benar. Berita duka tersebut juga telah tersebar di beberapa WhatsApp group Partai Demokrat yang bersumber informasinya dari Bang Milton Pakpahan menantu almarhum,” ujarnya.
TB Silalahi diketahui meninggal dunia di usia 85 tahun pada Senin (13/11/2023) pukul 20.00 WIB. TB Silalahi meninggal dunia di RS Medistra dan telah disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Advertisement
Dia rencananya akan dimakamkan pada Kamis, 16 November 2023 pukul 00.00 WIB di Hall of Silence di TB Silalahi Center, Balige.
TB Silalahi atau Tiopan Bernhard Silalahi merupakan politisi Partai Demokrat dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden pada era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia juga seorang abituren Akmil 1961 dengan kecabangan Kavaleri.
Ketika menjadi menteri, TB Silalahi pernah mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa atau Doktor Kehormatan dari Filipina. Selain aktif dalam dunia politik TB Silalahi merupakan pendiri Dewan Pembina Yayasan Soposurung yang mengelola sekolah unggulan di Balige, Sumatera Utara.
Silalahi juga aktif menjadi tim kampanye Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika pemilihan umum 2004. Ia juga merupakan penasihat khusus ketika SBY menjabat menjadi presiden dan menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden 2007-2009.
Sosoknya juga aktif dalam dunia militer Indonesia dan terakhir menjabat menjadi Asisten I Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) dengan pangkat Mayor Jendral pada 1988. Serta pernah mendapatkan kenaikan pangkat kehormatan menjadi Letnan Jenderal.
Profil TB Silalahi
Tiopan Bernhard (TB) Silalahi atau akrab disapa Opung Silalahi merupakan seorang pria kelahiran 17 April 1948 di Pematang Siantar. Melansir dari Yayasan TB. Silalahi ia adalah anak desa hang dahulu tumbuh sebagai penggembala kerbau.
Saat itu ia ditinggalkan oleh sang ayah ketika usianya masih sangat muda dan sempat membuatnya menahan mimpi untuk menjadi arsitek. Ia kemudian memilih untuk bergabung ke militer dan menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang pada 1961.
Setelah berhasil masuk menjadi prajurit TNI Silalahi kemudian mengembangkan kariernya tersebut dengan baik dan meraih beberapa hambatan tinggi. Sebelumnya jabatan terakhir yang berhasil diraih oleh Silalahi adalah Asisten I Kasad dengan pangkat Mayor Jenderal pada 1988.
Setelah menjabat sebagai Mayor Jenderal, TB Silalahi kemudian mulai melangkahkan kakinya untuk berkarier dalam pemerintahan. Saat itu ia mulai berkarier pada era pemerintahan Presiden Soeharto dan diangkat sebagai Menpan untuk periode 1993 hingga 1998.
Advertisement
Perjalanan Karier dalam Dunia Politik
Ketika menjabat sebagai Menpan Silalahi pernah mendapatkan gelar Doktor Kehormatan dari Filipina dan berhasil naik pangkat sebagai Letnan Jenderal. Setelah order baru berakhir TB Silalahi masih aktif dalam pemerintahan sebagai penasihat senior.
Diketahui pada 2004 Silalahi bergabung dengan tim kampanye Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemilihan umum saat itu. Kemudian setelah SBY mulai terpilih sebagai Presiden RI Silalahi kemudian menjabat sebagai Penasihat Khusus Kepresidenan.
Saat itu Silalahi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada periode 2007 hingga 2009. Kemudian menempati posisi di Bidang Pertahanan serta bergabung dengan Partai Demokrat.
Ketika bergabung dengan Partai Demokrat Silalahi pernah menjabat sebagai Ketua Pengawas Dewan Pembina Partai Demokrat pada 2012.
Mendirikan Yayasan TB Silalahi Center
TB Silalahi kemudian membangun sebuah yayasan budaya khusus untuk melestarikan budaya asalnya yaitu Batak. Ia mendirikan sebuah Yayasan bernama Yayasan TB Silalahi Center di Balige sejak 7 Agustus 2006.
Diketahui yayasan nirlaba miliknya tersebut berdiri sejak 7 Agustus 2006 dan diresmikan secara perdana pada 17 April 2008. Melansir dari beberapa sumber tujuan berdirinya yayasan tersebut untuk bergerak dalam bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Yayasan ini juga mendirikan museum khusus untuk TB Silalahi yang berisi bukti-bukti perjalanannya dari kecil hingga menjadi jenderal dan menteri. Dalam museumnya berisi koleksi foto, pakaian dinas, hingga penghargaan yang pernah diraih oleh TB Silalahi.
Selain itu museum tersebut juga berisi koleksi-koleksi sejarah peninggalan budaya masyarakat Batak dan diresmikan oleh SBY pada 18 Januari 2011. Museumnya menjadi destinasi wisata budaya serta edukasi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Advertisement