Atlet Panahan Berkuda Indonesia Raih Peringkat 3 di Al-Ula Horseback Archery World Cup 2023

Atlet panahan berkuda asal Indonesia, Muhammad Yahya Ayyash, meraih peringkat tiga pada kategori Qabaq, di Ajang Al-Ula Horseback Archery World Cup 2023, yang digelar di Al-Ula, Arab Saudi, Senin (18/12/2023).

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 21 Des 2023, 10:12 WIB
Diterbitkan 20 Des 2023, 18:01 WIB
Panahan
Muhammad Yahya Ayyash saat bertanding di Ajang Al-Ula Horseback Archery World Cup 2023, Arab Saudi. Foto: Istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Atlet panahan berkuda asal Indonesia, Muhammad Yahya Ayyash, meraih peringkat tiga pada kategori Qabaq, di Ajang Al-Ula Horseback Archery World Cup 2023, yang digelar di Al-Ula, Arab Saudi, Senin (18/12/2023).

Pada kategori Qabaq, peserta diadu dalam memanah sebuah target yang berada di ujung tiang. Target tersebut dipanah oleh peserta sambil menunggangi kuda yang tengah berlari dalam kecepatan tinggi. Di kategori itu, juara pertama diraih oleh atlet dari Arab Saudi, juara kedua diraih oleh Kazakhstan dan juara ketiga oleh Indonesia.

Untuk kategori beregu, peringkat pertama dijuarai tim dari Saudi Arabia, peringkat kedua dijuarai oleh tim dari Kazakhstan dan peringkat ketiga oleh tim dari Iran. Sementara Indonesia meraih posisi ke tujuh.

Manajer Tim Indonesia, Akhmad Mustain, mengatakan kejuaraan dunia panahan berkuda menunjukan bahwa para peserta punya kemahiran yang sangat luar biasa, dan hal tersebut adalah acuan untuk dunia panahan berkuda.

“Melihat perkembangan kemahiran para pemanah berkuda dunia di mana kecepatan kuda dan akurasi memanah yang meningkat jauh dalam ajang tersebut, ini merupakan standar baru dalam dunia panahan berkuda. Kami berharap ke depan Indonesia akan mencapai standar yang lebih tinggi lagi untuk meningkatkan daya saing para atlet panahan berkuda di tingkat dunia,” ujar Akhmad Mustain.

Kejuaraan dunia panahan berkuda diikuti oleh peserta dari sebelas negara, yang merupakan negara pemenang grup masing-masing Zona seleksi, yang mana masing-masing Zona diikuti 5-10 negara peserta. Pada ajang tersebut, dipertandingkan tiga disiplin panahan berkuda, yaitu Kassai Style, Korean Serial Shot dan Qabaq. Indonesia bisa mengikuti ajang tersebut, setelah lolos kualifikasi WHAF di Malaysia pada Oktober lalu.

Tim Indonesia menurunkan atlet terbaiknya, yaitu Hardika (Sumatera Barat) sebagai kapten tim, Alan Pratama (DKI Jakarta), M. Yahya Ayyash (Jawa Tengah), Bagas S. Prabowo (Lampung), dengan Pelatih Bambang Minarno. dikawal langsung manajer tim Akhmad Mustain yang juga merupakan Ketua Umum Perkumpulan Panahan Berkuda Indonesia (KPBI)

WHAF adalah federasi panahan berkuda internasional yang berpusat di Korea Selatan di bawah naungan World Martial Art Union (WOMAU) dan UNESCO. Indonesia melalui KPBI, resmi menjadi anggota WHAF semenjak 2019.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya