Mengenal Briket Arang dan Bahayanya untuk Kesehatan dalam Kasus Lee Sun Kyun

Mengenal apa itu briket arang dan bahayanya untuk kesehatan bila digunakan dengan salah.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 28 Des 2023, 12:50 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 12:45 WIB
Kerap Jadi Alternatif Pengganti Kompor Gas Elpiji, Sudahkah Anak-Anak Mengenal Briket? (3)
Kerap Jadi Alternatif Pengganti Kompor Gas Elpiji, Sudahkah Anak-Anak Mengenal Briket? (3)

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini kabar duka datang dari salah satu aktor populer asal Korea Selatan sekaligus pemeran film Parasite, Lee Sun Kyun. Diketahui sang aktor dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (27/12/2023).

Aktor yang meninggal dunia di usia 48 tahun tersebut diduga meninggal karena bunuh diri. Sang aktor mengakhiri hidupnya di dalam mobil di sebuah taman di Pusat Kota Seoul pada pukul 10.30 pagi.

Pihak kepolisian melaporkan sebelum ditemukan meninggal Lee Sun Kyun meninggalkan rumah dengan menulis sebuah surat berisi catatan dugaan bunuh diri. Adapun pada samping jenazahnya ditemukan sebuah briket arang.

Diduga Lee Sun Kyun meninggal dunia di dalam mobil dengan menghirup briket arang sehingga sempat ditemukan tidak sadarkan diri. Sementara itu, melansir dari beberapa sumber briket arang merupakan sebuah padatan debu batubara atau bahan biomassa yang mudah terbakar.

Briket arang biasanya digunakan untuk menjadi bahan bakar serta digunakan sebagai kayu bakar untuk menyalakan api. Briket arang berasal dari bahasa Prancis yaitu “Brique” yang berarti batu bata.

Diketahui briket berawal dari Jepang pada zaman Edo yang berasal dari polisakarida yang diekstrak dari alga merah yang banyak digunakan sebagai bahan pengikat. Kemudian setelah impor mesin uap di zaman Meiji batu bara dan tanah liat menjadi bahan utama briket Jepang.

Adapun briket kemudian diekspor ke China dan Korea dan sering digunakan untuk jadi bahan bakar. Meskipun saat ini briket mulai dihindari karena emisi sulfur oksidanya dan digunakan hanya untuk masakan tradisional atau outdoor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bahaya Briket Arang untuk Kesehatan Manusia

Tempat Pembuatan Arang Batok Kelapa
KLHK tak segan menjauhkan hukuman kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan pencemaran untuk menekan polusi udara dan memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek. (merdeka.com/Imam Buhori)

Briket mempunyai beberapa jenis-jenisnya dan sering digunakan sebagai bahan bakar. Meskipun bermanfaat, briket mempunyai dampak berbahaya untuk kesehatan jika digunakan dengan tidak benar, berikut ini adalah beberapa bahaya briket arang untuk kesehatan manusia:

1. Mengandung Emisi Gas Beracun

Pembakaran dari briket dapat menghasilkan emisi gas beracun seperti karbon monoksida (CO) hingga sulfur dioksida (SO2). Diketahui karbon monoksida yang tidak berwarna dan tidak berbau bisa menyebabkan keracunan hingga kematian jika terhirup dalam jumlah yang cukup.

Sementara itu, sulfur dioksida mempunyai dampak yang mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan. Bahkan karena memberikan iritasi bisa memicu adanya masalah kesehatan pernapasan pada seseorang.

2. Partikel Udara Berbahaya

Pembakaran briket dalam prosesnya menghasilkan partikel-partikel udara yang sangat kecil. Partikel tersebut dikenal dengan PM2.5 dan PM10 yang bisa dengan cepat terhirup dalam paru-paru.

Karena partikel-partikel tersebut menyebabkan permasalahan hingga iritasi pada saluran pernapasan seseorang. Hingga meningkatkan risiko penyakit pernapasan, perkembangan masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit jantung dan kanker.


Selanjutnya

Sesak Napas
Ilustrasi Sesak Napas Credit: pexels.com/Hola

3. Mengandung Senyawa Kimia Berbahaya

Jika briket terbuat dari limbah pertanian atau kayu yang tidak terkompresi dengan baik bisa menghasilkan senyawa kimia berbahaya ketika dibakar. Beberapa di antaranya seperti benzene dan formaldehida yang mempunyai potensi karsinogenik sehingga bisa menimbulkan masalah kesehatan dalam sistem pernapasan.

4. Polusi Udara di Dalam Ruangan

Jika pembakaran briket dilakukan dalam ruangan yang tidak memiliki ventilasi yang memadai. Bisa meningkatkan polusi udara dalam ruangan yang tidak sehat dan berbahaya bahkan bisa menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya