Liputan6.com, Pekanbaru - Haru menyelimuti sebuah keluarga di Kampung Jatibaru, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak. Bagaimana tidak, Sundari yang hilang tiga hari di semak-semak belakang rumahnya akhirnya ditemukan.
Pada 2 Januari lalu, perempuan 36 tahun itu tidak dapat ditemukan setelah mengumpulkan butiran buah sawit atau berondolan di kebunnya. Satu kampung ikut mencarinya ke berbagai titik, termasuk personel Polsek Bungaraya.
Advertisement
Baca Juga
Saat ditemukan pada 4 Januari pagi, kondisi Sundari pucat pasi. Sudah beberapa dia tidak makan dan minum setelah tak tahu arah jalan pulang ke rumah atau tersesat.
Kapolsek Bungaraya Ajun Komisaris Aspikar menjelaskan, kondisi Sundari kini sudah stabil setelah dirawat bidan desa. Bidan menyebut Sundari berisiko demam karena sekujur tubuhnya digigit nyamuk hutan.
Aspikar menjelaskan, kejadian orang hilang bermula ketika Sundari pergi ke kebun sawit bersama ibunya, Kasih, pada 2 Januari 2024 pagi. Seperti biasa, Sundari membawa sejumlah karung mengutip berondolan sawit.
Menjelang siang, Kasih meminta Sundari mengambil karung lain, jaraknya sekitar 24 meter. Diapun berangkat tapi tak pernah datang ke orangtuanya itu sehingga pencarian dilakukan.
"Petang harinya, orangtua melapor ke perangkat desa setelah pencarian Sundari tak membuahkan hasil, pencarian terus berlanjut hingga 4 Januari," jelas Aspikar, Jum'at petang, 5 Januari 2023.
Pada hari ketiga, polisi dan masyarakat memperluas pencarian di kebun. Sundari akhirnya ditemukan di perbatasan Kampung Jatibaru dengan Siak Kecil.
"Korban dievakuasi memakai pompong, kondisinya loyo saat itu karena tidak makan berhari-hari," kata Aspikar.
Â
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Tunjuk Hutan Lebat
Menurut Aspikar, Sundari tersesat karena tidak tahu jalan pulang. Apalagi kalau sudah malam karena di kebun nyaris tidak ada penerangan sehingga Sundari masuk ke semak-semak menjauh dari rumah.
"Namun menurut warga sekitar, dia dibawa orang bunian atau mahluk halus, orang kampung bilang begitu," jelas Aspikar.
Saat ditemukan, tambah Aspikar, Sundari lagi berjalan di tengah semak-semak setinggi bahu orang dewasa. Jarak ditemukan dengan rumah sekitar 4 kilometer.
"Warga menemukannya membawa parang dan karung berisi berondolan sawit," kata Aspikar.
Waktu bertemu dengan warga, Sundari mengaku tak tahu dari mana saja. Sundari hanya menunjuk ke arah hutan perbatasan kampung.
"Yang dia tunjuk itu hutan lebat," ujar Aspikar.
Advertisement