Produksi Beras Sulteng Tahun 2023 Meningkat tapi Produktivitas di Bawah Rata-Rata Nasional

Produksi padi Sulawesi Tengah tahun 2023 tercatat mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, bahkan mengalami surplus jika dibandingkan angka konsumsi beras.

oleh Heri Susanto diperbarui 07 Jan 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2024, 20:00 WIB
Petani di Morowali
Seorang petani di Morowali menunjukkan bibit padi yang akan ditanam. (Foto: Heri Susanto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Kota Palu - Catatan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Sulteng menyebut di tahun 2023 produksi gabah kering di daerah itu mencapai 814.424 ton atau naik 9,41 persen dibanding tahun 2022 yang sebanyak 744.409 ton.

Produksi gabah kering itu menghasilkan 475.600 ton beras atau naik dari tahun sebelumnya yang sebanyak 450.548 ton.

Peningkatan produksi gabah dan beras itu juga sebanding dengan meningkatnya luas panen tahun 2023 yang mencapai 176.624 hektare, naik 4,52 persen dibanding tahun 2022 dengan produktivitas 46,11 kuintal per hektare. 

Peningkatan produksi itu disebut Dinas DPTH Sulteng menempatkan Sulawesi Tengah menjadi salah satu dari empat provinsi di Indonesia yang dinilai Kementerian Pertanian berhasil bertahan dari kondisi El Nino atau kemarau panjang.

Hasil produksi pertanian sawah tahun 2023 itu bahkan melebihi tingkat konsumsi beras di Sulawesi Tengah yang mencapai 118 kilogram per kapita per tahun. 

"Jika dihitung berdasarkan jumlah penduduk Sulteng 3.115.508 jiwa maka total konsumsi beras mencapai 367.630 ton per tahun. Artinya surplus 107.970 ton," Kepala Dinas DPTH Sulteng, Nelson Metubun mengatakan, Jumat (5/1/2024).

Surplus produksi beras Sulawesi Tengah sebelumnya juga terjadi pada tahun 2022 sebanyak 86.710 ton dari total capaian produksi 450.548 ton. Rata-rata setiap tahunnya surplus beras Sulteng mencapai lebih dari 90 ribu ton.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penopang Kebutuhan Pangan IKN

Catatan produksi itu menurut Nelson menunjukan potensi besar sektor pertanian padi sawah di Sulawesi Tengah yang bisa mendukung cita-cita Sulteng menjadi penopang kebutuhan pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Walau punya potensi besar memasok kebutuhan pangan untuk IKN, tetapi tantangan meningkatkan produktivitas pertanian di Sulteng juga tak kalah besar.

Produktivitas pertanian padi Sulteng tercatat masih rendah diangka 4,5 sampai 4,8 kuintal per hektare atau di bawah rata-rata nasional 5,2 sampai 5,4 kuintal per hektare. Padahal berdasarkan analisis tanah yang dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, potensi panen di daerah itu bisa mencapai 8,0 sampai 8,2 kuintal per hektare.

Data 'Sulawesi Dalam Angka Tahun 2022' yang diterbitkan BPS Sulteng menunjukkan produktivitas produksi beras Sulteng juga masih fluktuatif. Produksi tahun 2020 misalnya tercatat 475.726 ton, naik di tahun 2021 menjadi 508.940 ton. Jumlah itu turun di tahun 2022 menjadi 450.548 ton.

Pemenuhan alat pertanian untuk petani, bibit, dan pupuk menjadi tantangan bagi pengembangan pertanian padi sawah di Sulawesi Tengah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya