Liputan6.com, Maluku - Benteng Belgica adalah salah satu warisan peninggalan sekaligus bukti sejarah masa lalu. Benteng yang berlokasi di wilayah Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, ini menyimpan jejak perdagangan rempah dunia.
Mengutip dari jalurrempah.kemdikbud.go.id, Benteng Belgica dibangun pada 4 September 1611 atas perintah Gubernur Jenderal VOC Pieter Both. Pada masa itu, benteng ini digunakan untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala oleh VOC.
Benteng ini berfungsi sebagai basis militer VOC yang sangat disegani di daratan Banda dan sekitarnya. Fungsi tersebut juga tak lepas dari lokasi benteng yang sangat strategis di atas Bukit Tabeleku, sehingga dapat memantau seluruh wilayah Neira dan sekitarnya.
Advertisement
Baca Juga
Benteng Belgica yang dibangun di ketinggian 30 meter di atas permukaan laut ini dimanfaatkan tentara VOC untuk mengawasi gerak-gerik kapal yang melakukan penyelundupan rempah-rempah dan mengintai tentara Inggris. Tak heran, jika pada masa itu Benteng Belgica mendapat julukan Mahkota Berpucuk Lima di Atas Kepala Keluarga Nassau dan Pelindung Banda. Benteng ini juga dijadikan sebagai pusat pemerintahan VOC pada zaman kolonial, sebelum akhirnya pindah ke Batavia.
Arsitektur Benteng Belgica masih sangat kokoh dan terawat. Benteng ini dibuat dari material bahan bangunan balok batu yang disusun teratur dan direkatkan serta diplester dengan lapisan kapur.
Sejauh mata memandang, bangunan ini hanya memiliki empat sudut. Namun jika dilihat dari ketinggian, maka akan tampak bentuk sepenuhnya Benteng Belgica yang berbentuk segi lima dua lapis. Benteng ini juga tampak memiliki menara besar di setiap sisinya.
Benteng Belgica terdiri dari Bangunan I dan Bangunan II. Bangunan I merupakan pelataran tebal dan kokoh dengan panjang setiap sisinya rata-rata 40 meter dan tinggi dinding 5,40 meter.
Setiap sudut bangunannya terdapat lima bastion berukuran 16Ă—15 meter. Adapun jalan masuk menuju ruang dalam dihubungkan dengan tangga yang terbuat dari kayu. Pada bagian dalam Bangunan I tidak terdapat ruangan, tetapi ada satu rumah jaga di samping bastion bawah.
Adapun Bangunan II merupakan bangunan bagian dalam yang berdenah segi lima. Setiap sudutnya terdapat menara pengamat bertangga setinggi 13,8 meter. Selain itu, ada beberapa ruangan yang digunakan untuk tempat istirahat prajurit atau untuk menyimpan amunisi.
Ruangan di bangunan ini dihiasi langit-langit melengkung dengan lantai berdenah empat persegi panjang. Setiap ruangan dihubungkan oleh pintu menuju ke ruang terbuka di tengah (atrium). Sebanyak 18 ruangan ada di bangunan ini dengan ukuran bermacam-macam.
Meski terkesan usang, tetapi Benteng Belgica masih berdiri kokoh dan telah menjadi destinasi wisata yang memukau. Pada 2015, Benteng Belgica resmi terdaftar sebagai salah satu cagar budaya yang menjadi bagian dari jejak perdagangan rempah dunia di masa lampau.
(Resla Aknaita Chak)