Tolak Bangun Patung Bung Karno, Ternyata Segini Harga yang Ditawarkan ke Seniman Sumsel

Anggota DKSS dan seniman asal Sumsel menolak tawaran pembangunan patung Bung Karno di Banyuasin karena harganya tak sesuai.

oleh Nefri Inge diperbarui 26 Jan 2024, 08:17 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 08:17 WIB
Tolak Bangun Patung Bung Karno, Begini Harga yang Ditawarkan ke Seniman Sumsel
Patung Bung Karno di Banyuasin Sumsel yang dikritik oleh DKSS dan seniman Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Viralnya patung Bung Karno di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), karena tidak mirip dengan sosok Presiden RI ke-1 Sukarno.

Meski sudah dirombak kedua kalinya oleh pemahat yang berbeda, namun hasil pembangunan patung Bung Karno di Jalan Lingkar Banyuasin Sumsel tersebut masih saja jauh dari kata mirip.

Hasil karya seniman asal Solo Jawa Tengah (Jateng) tersebut, dikritik pedas oleh Dewan Kesenian Sumsel (DKSS) dan para seniman asal Sumsel.

Namun jauh sebelum viralnya patung Bung Karno di media sosial (medsos), para seniman Sumsel sempat ditawari oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin melalui pemenang tender proyek dari Dinas PUTR Banyuasin Sumsel.

Suparman, seniman Sumsel yang juga anggota Asosiasi Pemahat Indonesia (API) yang berpusat di Yogyakarta mengaku, mendapatkan tawaran untuk membangun patung Bung Karno setinggi 6 meter.

Karena harga yang ditawarkan ke dia dan rekan-rekannya tidak masuk akal, sehingga proyek pembangunan patung Bung Karno tersebut ditolaknya.

"Mereka menawar Rp120 juta, saya tawar Rp265 juta untuk pembangunan 6 meter patung Bung Karno. Setelah itu, kami tidak dikontak lagi," ucapnya, Kamis (25/1/2024).

Pembangunan patung Bung Karno dilakukan dengan tekning plestering tersebut, biasanya dihargai sekitar Rp250 juta untuk di Pulau Jawa. Harganya berbeda jika di luar Pulau Jawa, karena pertimbangan bahan dan jasa.

Harga yang dipatok tersebut sesuai dengan standar API di Yogyakarta, namun penawarannya tidak diterima oleh pemenang tender.

"Karena kami tak mampu, jadi saya beri solusi sesuai budjet. Harga segitu (Rp120 juta) bisa dibangun patung Bung Karno setinggi 2,5 meter. Tapi sampai saat ini dia (pemenang tender) tidak mengontak lagi," ujarnya.

Anggota DKSS Rudi Mardianto mengungkapkan, negosiasi harga yang tidak sesuai tersebut akhirnya dibatalkan. Tiba-tiba, viral patung Bung Karno yang tidak mirip seperti wajah dan badan Sang Proklamator.

 

Harga Nasional

Tolak Bangun Patung Bung Karno, Begini Harga yang Ditawarkan ke Seniman Sumsel
Anggota DKSS Rudi Mardianto (kiri) dan anggota API Suparman (kanan) saat menceritakan tentang proyek pembangunan patung Bung Karno di Banyuasin Sumsel yang ditolaknya (Liputan6.com / Nefri Inge)

Padahal saat mendapatkan penawaran pembangunan patung Bung Karno di Banyuasin tersebut, dia sudah menghubungi beberapa seniman patung di Yogyakarta.

"Saya gelisah karena tokoh ini (Bung Karno) penting dan punya kharismatik. Ini bukan proyek pribadi, tapi ditempatkan di ruang publik," ucapnya.

Seniman lukis Sumsel Wawan mengungkapkan, biasanya standar harga nasional pembangunan patung untuk teknik plestering tersebut sekitar Rp850 juta untuk ketinggian 6 meter.

Berbeda harganya jika bahan pembuatan patung Bung Karno setinggi 6 meter menggunakan logam, yang mencapai Rp1,3 miliar.

"Ada banyak patung Soekarno di Indonesia dan banyak yang tidak mirip. Terkait harga, memang harus sepakat. Ada teknik dan jasa yang harus dihargai dan itu benar-benar menguras pikiran," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya