Â
Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi kembali erupsi pada Kamis pagi (8/2/2024), pukul 08.00 WIB. Laporan Magma ESDM menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Marapi mencapai 700 meter di atas puncak atau 3.591 meter di atas permukaan laut.Â
Baca Juga
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi Gunung Marapi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 5.3 mm dan durasi 45 detik.
Advertisement
Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Marapi dilarang memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Â
Status Gunung Marapi
Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan maskerpenutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong alias hoaks, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
Sepanjang awal tahun 2024, Gunung Marapi tercata sudah meletus sebanyak 35 kali. Hingga saat ini Gunung Marapi masih berstatus Siaga (Level III).
Â
Advertisement