36 TPS di Papua Gelar Pemungutan Suara Susulan, Banyak Kendala Saat Kirim Logistik Pemilu

Sebanyak 36 TPS di empat kabupaten di Papua melakukan pemungutan suara susulan, namun belum bisa dipastikan kapan digelar.

oleh Tim Regional diperbarui 15 Feb 2024, 07:14 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2024, 07:14 WIB
Ketika Warga Negara Indonesia Tentukan Pilihannya
Warga melihat surat suara saat ia bersiap untuk memberikan suaranya dalam pemilihan presiden dan legislatif di sebuah TPS di distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada tanggal 14 Februari 2024. (ADEK BERRY/AFP)

 

Liputan6.com, Jayapura - Sebanyak 36 TPS di empat kabupaten di Papua melakukan pemungutan suara susulan. Hal itu ditegaskan Ketua KPU Papua Steve Dumbon, Kamis (15/2/2024).

"Ke 36 TPS yang akan melaksanakan pemungutan suara susulan itu tersebar di Kabupaten Mamberamo Raya 20 TPS di empat distrik, Keerom satu TPS di satu distrik dan Kabupaten Waropen satu distrik dengan lima TPS. Sedangkan di Kabupaten Sarmi ada 10 TPS di satu distrik," kata Steve.

Steve juga mengatakan, distrik-distrik yang TPSnya akan melakukan pemungutan suara ulang yaitu di Kabupaten Mamberamo Raya meliputi Distrik Mamberamo Hulu, Mamberamo Tengah, Mamberamo Tengah Timur dan Distrik Rufaer yang tercatat 20 TPS.

 

Beragam Kendala

Kabupaten Keerom dilaksanakan satu TPS di Distrik Towe, Waropen ada lima TPS di kampung Walae, Distrik Kirihi dan Kabupaten Sarmi ada 10 TPS di Apawer Hulu. Dilakukannya pemungutan suara susulan akibat ke 36 TPS terlambat menerima logistik pemilu disebabkan faktor cuaca.

Sebagai contoh di Kabupaten Mamberamo Raya, saat hendak mengantar logistik, pesawat yang digunakan penyedia jasa tidak dapat menemukan titik koordinat lokasinya.

Sementara di Kabupaten Keerom jalan menuju Towe tidak dapat dilewati karena banjir dan bila berjalan kaki harus ditempuh selama enam jam.

Ketika ditanya kapan pelaksanaan pemungutan suara susulan, dirinya mengaku belum dapat dipastikan.

"Saya masih menunggu laporan dari KPU di empat kabupaten terkait kapan pelaksanaan pemungutan suara," jelas Steve Dumbon.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya