Masyarakat Diminta Menjauhi Kawah Gunung Awu di Sangihe

Dalam tingkat aktivitas Level II atau Waspada, masyarakat agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari kawah puncak Gunung Awu.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 09 Apr 2024, 00:55 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2024, 00:38 WIB
Aktivitas vulkanik Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut.
Aktivitas vulkanik Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut.

Liputan6.com, Sangihe - Masyarakat diminta agar tidak mendekati atau beraktivitas di dekat kawah Gunung Awu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut. Hal ini disampaikan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Dalam tingkat aktivitas Level II atau Waspada, masyarakat agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari kawah puncak Gunung Awu," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid pada Minggu (7/4/2024).

Dia mengatakan, hal itu berkaitan dengan potensi bahaya gas vulkanik konsentrasi tinggi serta lontaran batuan jika terjadi erupsi freatik yang tiba-tiba, tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas.

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk mengantisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

"Tingkat aktivitas Gunung Awu akan ditinjau kembali jika terdapat perubahan visual dan kegempaan yang signifikan," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Geologi merilis peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Awu, yang ditandai dengan terekamnya rentetan gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB). Kejadian itu pada 22 Maret 2024 pukul 17.00 Wita (3 VA, 12 VB) dan pukul 19.15 Wita (7 VB).

Rentetan gempa vulkanik ini kembali terekam pada 1 April 2024 pukul 17.50 Wita (1 VA, 7 VB) dan pukul 20.45 Wita (2 VA, 7 VB).

Energi gempa mengalami peningkatan yang terdeteksi dari grafik "Realtime Seismic Amplitude Measurement" (RSAM) yang meningkat.

Diketahui, pada bulan Maret 2024 terekam lima kali gempa tremor nonharmonik (tremor frekuensi rendah dengan frekuensi dominan sekitar 1.5 Hz) dengan lama gempa 40-95 detik yang menunjukkan adanya peningkatan gempa-gempa permukaan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya