Terendam Banjir, Jalur Rel KA di Stasiun Cimekar Sempat Ditutup dan Tak Beroperasi

Genangan air yang menggenangi jalur rel imbas dari meluapnya air dari saluran air pemukiman yang ada di sekitar Stasiun Cimekar.

oleh Arie Nugraha diperbarui 14 Apr 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi banjir
Ilustrasi banjir. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Bandung - Jalur rel kereta api (KA) pada emplasemen sekitar Stasiun Cimekar KM 167+8/9 sempat ditutup dan tidak beroperasi akibat terendam banjir, Jumat siang (12/4/2024)

Menurut Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop 2) Bandung, Ayep Hanapi, genangan air yang menggenangi jalur rel imbas dari meluapnya air dari saluran air pemukiman yang ada di sekitar Stasiun Cimekar.

"PT KAI Daop 2 Bandung memohon maaf atas adanya genangan air yang sempat menggenangi jalur rel," ujar Ayep dalam siaran medianya ditulis Bandung, Sabtu, 13 April 2024.

Ayep menjelaskan untuk keselamatan perjalanan kereta api jalur rel ditutup dan tidak bisa dilintasi perjalanan kereta api.

Pada pukul 14.58 WIB genangan air telah surut, dan petugas terkait dari PT KAI Daop 2 Bandung langsung melakukan proses pemeriksaan jalur rel untuk memastikan tidak ada kerusakan pada jalur rel sehingga bisa dengan aman dilalui perjalanan KA.

"Airnya hanya melintas saja untungnya," kata Ayep.

Setelah dilakukan pemeriksaan jalur rel dan dinyatakan aman untuk dilintasi perjalanan kereta api, pukul 15.16 WIB perjalanan kereta api di lokasi genangan air dari arah Stasiun Bandung menuju Stasiun Cicalengka bisa dilalui dengan kecepatan normal.

Dan pada pukul 15.25 WIB perjalanan kereta api dari arah Cicalengka menuju Stasiun Bandung bisa dilalui dengan kecepatan normal.

"Imbas genangan air tersebut, perjalanan KA Lodaya (91) relasi Solo-Bandung mengalami keterlambatan 5 menit dan perjalanan Commuter Line Bandung Raya tidak mengalami kendala dan tidak ada pembatalan perjalanan KA," terang Ayep.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Tidak Berhubungan dengan Bocornya KA Woosh

Ayep juga menyanggah kejadian di Stasiun Cimekar masih berhubungan dengan insiden bocornya rangkaian KA Woosh saat hujan berlangsung di waktu yang sama.

Dalam video media sosial yang dibagikan kemungkinan oleh penumpang Kereta Cepat Woosh, disebutkan alami kebocoran akibat dilanda hujan deras. Kebocoran itu mulai nampak saat kereta masih berada di Stasiun Tegaluar, Gedebage, Bandung.

"Tidak ada hubungannya dengan kejadian terendamnya jalur rel di sekitar Stasiun Cimekar KM 167+8/9," jelas Ayep.

Kejadian bocornya rangkaian Kereta Cepat Woosh itu berlangsung pada pukul Jumat, 12 April 2024 sekira pukul 14.00 WIB.

Menurut saksi mata, kebocoran terjadi di antara sambungan gerbong 5 dan 6 yang mengakibatkan rembesan air di lantai gerbong kereta.

 

Penjelasan KCIC

Dalam siaran medianya PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjelaskan soal video yang menarasikan dugaan kebocoran Kereta Cepat Whoosh karena hujan deras pada Jumat (12/4/2024) viral di media sosial.

Dalam rekaman tersebut tampak air merembes ke dalam gerbong kereta saat berada di Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat. Menurut General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa membantah ada kebocoran pada salah satu kereta Whoosh.

"Kami sampaikan bahwa tidak ada kebocoran di Kereta Cepat Whoosh. Adapun air yang masuk ke dalam kereta seperti yang nampak dalam video yang beredar disebabkan karena tampias air hujan yang disertai angin kencang," ujar Eva ditulis Sabtu, 13 April 2024.

Eva menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat rangkaian kereta G 1234 sedang melayani proses naik penumpang di Stasiun Tegalluar. Saat itu cuaca di area peron dalam kondisi hujan deras disertai angin kencang.

Namun, jelas dia, di saat yang bersamaan tengah berlangsung proses keberangkatan yang membuat seluruh pintu kereta harus terbuka. Sehingga air hujan yang terbawa angin kencang mengarah ke dalam kereta melalui pintu kereta yang sedang terbuka.

"Adapun kondisi yang terdampak tampias air hujan terjadi pada kereta 1 dan kereta 6," kata Eva.

Eva menyebutkan saat itu petugas langsung melakukan pengeringan di seluruh area yang terkena tampias air hujan.

Tidak lebih dari 5 menit, kondisi kereta 1 dan 6 yang terdampak tampias air hujan sudah kembali kering seperti semula.

"KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang Whoosh dengan nomor perjalanan KA G 1234 relasi Tegalluar-Halim keberangkatan pukul 14.00 WIB. Permohonan maaf atas ketidaknyamanan juga telah disampaikan langsung oleh kondektur kepada seluruh penumpang selama perjalanan," terang Eva.

Eva menambahkan, Kereta Cepat Whoosh didesain dan diproduksi sebaik mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh penumpang. KCIC berkomitmen untuk terus menyediakan layanan yang prima dan optimal kepada penumpang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya