Liputan6.com, Cilacap - Saat ini umat Islam di dunia tengah memasuki bulan yang penuh dengan kemuliaan, yakni bulan di mana pahala dilipatgandakan dan dosa-dosa diampuni. Bulan mulia ini yakni bulan Ramadhan 2025.
Namun terdapat golongan orang yang merugi di mana ia tidak memperoleh kemuliaan dan keistimewaan dari bulan suci ini.
Advertisement
Jangankan berlipatnya pahala, ia tidak memperoleh pahala sedikitpun dari amal ibadahnya di bulan Ramadan itu. Bahkan yang lebih memilukan, ia tidak mendapatkan ampunan dari Allah SWT atas dosa-dosanya itu.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini dijelaskan oleh ulama yang merupakan Pengasuh LPD Al-Bahjah Cirebon, yakni KH. Yahya Zainul Ma’arif atau kerap disapa Buya Yahya.
Simak Video Pilihan Ini:
Mengurangi Maksiat
Sebelum ke inti pembahasan, Buya Yahya menjelaskan amalan-amalan bulan Ramadhan yang tidak hanya sekadar melaksanakan ibadah.
Buya Yahya menegaskan bahwa terdapat amalan dahsyat yang mampu menopang ibadah seseorang sehingga diterima Allah SWT. Amalan itu ialah meninggalkan maksiat.
“Amalan di bulan Ramadan akan ada ada dua Amalan di bulan Ramadan adalah melaksanakan ibadah yang isinya banyak ada puasa ada tarawih ada lagi amalan di Ramadan bulan Ramadan yang sangat dahsyat," paparnya dikutip dari tayangan YouTube Short @buyayahyaofficial, Jumat (28/02/2025).
"Tapi orang jarang membincangkannya yaitu apa? Mengurangi maksiat. Mengurangi maksiat itu amalan yang lebih dahsyat, sebab banyak maksiat-maksiat menjadi sebab tertundanya diterima amal," tegasnya.
Advertisement
Dosa Tidak Diampuni dan Tidak Mendapatkan Pahala
Buya Yahya juga menegaskan golongan orang yang merugi di bulan Ramadhan ialah mereka yang tidak mendapatkan pahala atas amal ibadahnya serta dosa-dosanya tidak diampuni Allah SWT.
"Ada maksiat-maksiat bahkan yang menghapuskan amal, bahkan ada maksiat yang menjadikan puasa kita hanya sekadar lapar dan dahaga, tidak mendapatkan pahala," paparnya.
“Jadi banyak orang yang merugi di bulan Ramadhan. Seperti dia menimba air ke suatu bak, tapi baknya bocor, tidak akan tersisa," tandasnya
“Alangkah banyak orang berpuasa di bulan Ramadhan, tidak ada yang didapat kecuali lapar dan dahaga ia sepertinya melakukan ibadah tapi dosa tidak dikurangi,” tegasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
